Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Bertemu Gus Miftah, Diskusi soal Kebhinekaan hingga Kerukunan
Advertisement . Scroll to see content

Terinspirasi Ceramah Gus Miftah di Gereja, Warga Belanda Masuk Islam

Rabu, 12 Mei 2021 - 05:34:00 WIB
Terinspirasi Ceramah Gus Miftah di Gereja, Warga Belanda Masuk Islam
Pengasuh Ponpes Ora Aji Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kabar bahagia datang dari pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Di pengujung Bulan Ramadan, dai kondang itu mengislamkan warga negara Belanda yang sebelumnya tidak beragama.

Dikutip dari akun Instagramnya, Gus Miftah mengatakan, warga Belanda itu masuk Islam setelah mendengar ceramah atau orasi kebangsaannya di gereja yang sebelumnya ramai mendapat hujatan netizen.

“ Welcome to islam bro.... berkah di ujung ramadhan 1442 H. Saya dapat WhatsApp (WA)dari WNI yang tinggal di Belanda. Dia wa saya, mohon ijin untuk video call karena ada seorang laki laki berkebangsaan Belanda dan tidak punya agama sebelumnya .....tertarik untuk masuk islam, dan minta saya yang bimbing membaca dua kalimat syahadat,” kata Gus Miftah, Rabu (12/5/2021).

Gus Miftah mengatakan, warga Belanda tersebut sebenarnya sudah belajar Islam lebih dari tujuh tahun dan Bulan Ramadhan ini juga sudah berpuasa. 

“Beliau berpuasa, satu alasan yang membuat beliau lebih mantap dan yakin masuk Islam setelah melihat video saya orasi di gereja,” ucapnya.

“Allah maha sempurna dengan segala rencana dan skenarionya, sementara saya hanyalah hamba yang penuh dengan kekurangan dan kekhilafan serta kebodohan..... matur nuwun Gusti...... Alhamdulillah,” kata Gus Miftah.

Sebelumnya, Gus Miftah mengklarifikasi pernyataannya saat memberikan orasi kebangsaan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta Utara. Klarifikasi itu disampaikan Gus Miftah setelah rekaman video orasinya viral di media sosial. Dia tidak mempersoalkan banyak netizen yang menghujat orasi yang disampaikan. Meski ada juga yang menilai orasinya itu sesat.

Dia menuturkan, acara yang dihadiri saat itu bukan dalam rangka peribadatan. "Gara-gara itu kemudian saya dihujat netizen dengan mengatakan, Miftah sesat," tuturnya.

Menurut dia, tanggapan miring netizen tidak membuatnya emosi. Dia hanya heran ada netizen yang menilai kafir atau sesat. "Gus Miftah marah? Enggak. Luar biasa. Itu dakwah zaman sekarang," katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut