Tokoh Cendekiawan Muslim di Bidang Ilmu Kedokteran
JAKARTA, iNews.id - Inilah sederet tokoh cendekiawan Muslim di bidang ilmu kedokteran. Kedatangan Islam tidak hanya membawa kebenaran dalam hal keimanan, tetapi juga membawa inovasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Salah satu bidang yang mengalami perkembangan adalah kesehatan atau kedokteran, di mana sejumlah ilmuwan Muslim tercatat dalam sejarah telah memberikan kontribusi berharga untuk memperkaya ilmu pengetahuan.
Mengutip dari buku 36 Kisah Inspiratif Ilmuwan Muslim oleh Afriza Han (2017), berikut empat tokoh cendekiawan Muslim di bidang ilmu kedokteran.
Al-Razi, yang nama lengkapnya Abu Bakr Muhammad bin Zakariyya al-Razi, hidup antara tahun 841-924 M. Dia dikenal sebagai Rhazes atau Albubator di dunia barat.
Ia dianggap sebagai dokter Muslim terbesar dan ilmuwan yang sangat produktif. Ia bahkan sejajar dengan Hippocrates dan Galen, yang merupakan dokter Yunani terkenal. Pada zamannya, ia menjadi tokoh yang terkemuka dalam pengetahuan medis yang memperhatikan kesehatan fisik dan mental.
Al-Razi menulis sebuah buku yang disebut Kitab al-Thibb al-Manshuri, terdiri dari 10 jilid, yang didedikasikan kepada penguasa Mansur bin Ishaq.
Di dalamnya, ia membahas anatomi, kedokteran, dan fisiologi. Buku ini juga mencakup topik seperti organ tubuh, diet untuk menjaga kesehatan, penyakit kulit, racun, dan efeknya pada tubuh manusia.
Salah satu tulisannya yang terkenal adalah tentang bisul dan cacar dalam bukunya yang berjudul Kitab al-jadari wa al-hashbah.
Karya fenomenalnya, al-Hawi, menjadi sebuah ensiklopedia kedokteran yang menggabungkan kontribusi dari Al-Razi dengan pengetahuan medis dari Yunani, Persia, dan Hindu. Selain itu, Al-Razi juga menulis banyak karangan ilmiah dan buku lainnya.
Ali Al-Thabari, yang nama lengkapnya Abu al-Hasan Ali bin Sahl Rabban al-Thabari, hidup pada abad ke sembilan antara tahun 810-861 M. Awalnya dia adalah seorang non-Muslim dari Tabaristan.
Tetapi, ketika Al-Mutawakkil memerintah (847-861 M), dia memutuskan untuk memeluk agama Islam dan menjadi dokter pribadi khalifah.
Pada tahun 850 M, dia menciptakan sebuah karya yang dikenal sebagai Firdaus al-Hikmah (Surga Hikmah), yang dianggap sebagai salah satu karya ilmiah terkemuka mengenai obat-obatan tertua dalam bahasa Arab.
Ali Al-Thabari juga menulis ensiklopedia tentang pediatri dan perkembangan anak. Beberapa buku lain yang ia tulis dalam bidang ilmu kesehatan.
Ali bin al-Abbas, yang wafat pada tahun 994 M, awalnya adalah seorang penganut ajaran Zoroaster. Ia menulis al-Kitab al-Maliki untuk Raja Buwayhi, yang juga dikenal sebagai Kamil al-Shina'ah al-Thibbiyah, sebuah kamus pengetahuan dan praktik kedokteran.
Karyanya membahas topik seperti makanan bergizi dan perawatan medis. Ali bin al-Abbas juga memberikan kontribusi pemikiran awal tentang sistem pembuluh darah kapiler. Ia juga membuktikan bahwa saat proses persalinan, bayi tidak keluar secara alami, tetapi didorong oleh kontraksi otot dalam rahim.
Demikianlah, informasi tentang sederet tokoh cendekiawan Muslim di bidang ilmu kedokteran.
Editor: Komaruddin Bagja