4 Fakta Menarik Ateng, Pelawak Legendaris Era 1970-an Bercita-cita Jadi Diplomat
JAKARTA, iNews.id – Sosok pelawak Ateng yang legendaris hingga kini masih dikenang masyarakat. Tingkahnya yang lucu sangat menghibur penonton di era 1970-an.
Ateng juga memiliki rekan bernama Iskak yang tak terpisahkan. Keduanya selalu tampil bersama dalam setiap film. Bedanya, ateng selalu mendapat peran yang enak, sementara Iskak kerap menjadi obyek penderita.
Uniknya, tingkah laku keduanya itulah yang menjadi hiburan. Ateng selalu bergantung pada Iskak setiap kali dia kesulitan dalam film. Da Iskak pun selalu menjadi sosok penyelamat bagi Ateng.
Sosok Ateng yang begitu legendaris pun sempat diabadikan dalam sebuah film berjudul Lagi-Lagi Ateng pada 2019. Penasaran dengan fakta-fakta menarik dalam hidup Ateng, berikut rangkuman yang dikumpulkan dari berbagai sumber, Jumat (30/7/2021):
1. Bakat Ateng ada sejak di bangku sekolah
Ateng memang pandai membuat orang tertawa. Bakatnya di dunia komedi pun terlihat saat dirinya masih duduk di bangku sekolah. Kemudian pada 1958. Dia mulai bergabung dengan sanggar Pak Kasur yang kemudian memainkan film pertamanya pada 1961 yang berjudul Kuntilanak.
2. Satu sekolah dengan Benyamin Sueb
Ateng mengenyam pendidikan di SMA Taman Siswa Kemayoran, yang juga merupakan tempat Benyamin Sueb menimba ilmu. Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik di Universitas Nasional dan mengikuti kuliah sampai tingkat III.
3. Bercita-cita jadi diplomat
Meski pandai melawak, komedian keturunan Tionghoa ini sempat bercita-cita menjadi seorang diplomat. Namun, dorongan untuk menjadi pelawak rupanya lebih besar ketimbang menjadi diplomat. Setelah dia ikut bermain dalam film Kuntilanak (1961), kemudian Ateng berkenalan dengan pelawak Dori, Alwi, dan Bing Slamet. Mereka kemudian membentuk kelompok lawak bernama Tos Kejeblos yang aktif dari 1961 sampai 1963. Setelah itu, Ateng bergabung dengan S Bagyo dan Iskak. Ketiga orang ini membentuk grup bernama Ateng-Bagyo-Iskak yang bertahan sampai 1967. Setelah grup Ateng-Bagyo-Iskak bubar, dia bersama Bing Slamet, Eddy Sud, dan Iskak, mendirikan kelompok lawak Kwartet Kita. Atas usul Ali Sadikin, Gubernur Jakarta saat itu, Kwartet Kita berganti nama menjadi Kwartet Jayakarta yang kemudian disingkat menjadi Kwartet Jaya.
4. Memiliki nama asli Kho Tjeng Lie
Ateng yang bernama asli Kho Tjeng Lie lahir di Semplak, Bogor, 8 Agustus 1942. Ateng merupakan anak kedua dari sembilan bersaudara. Ateng tutup usia pada 2003 di usia 61 tahun di Rumah Sakit Mitra Internasional Jatinegara, Jakarta Timur. Sebelum meninggal, Ateng sempat dirawat di rumah sakit lantaran karena menderita bisul di tenggorokan. Jenazahnya dikremasikan di rumah duka kawasan Pluit, Jakarta Utara.
Editor: Elvira Anna