4 Fakta Menarik Ellya Khadam, Pernah Menikah Bahagia dengan Pria Keturunan India

JAKARTA, iNews.id - Industri hiburan Tanah Air selalu beregenerasi dengan kehadiran talenta baru. Meski demikian, banyak artis yang tetap terkenang sekalipun sosoknya telah tiada, salah satunya penyanyi Ellya Khadam. 

Pemilik nama asli Siti Alya Husnah ini telah meninggal dunia pada 2 November 2009. Dia sempat meraih popularitas di era 1960-an sebagai pelantun dan pencipta lagu Boneka dari India. 

Baca Juga

Jarang Diketahui, Brokoli Ternyata Bisa Bantu Seimbangkan Hormon dalam Tubuh

Berikut ini 4 fakta menarik tentang Ellya Khadam, dilansir dari berbagai sumber, Selasa (3/8/2021).

1. Nama Khadam berasal dari suami kedua

Baca Juga

Gresyia dan Apriyani Rebut Emas Olimpiade, Brisia Jodie Akan Berikan Hadiah Outlet Minuman

Pada pertengahan 1950-an, Ellya dikenal sebagai penyanyi orkes melayu bernama Ellya Agus. Setelah menikah dan hidup bahagia dengan Khadam, seorang pria keturunan India, dia mengubah nama panggungnya Ellya Khadam dan makin populer. 

2. Penggemar India

Baca Juga

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Bawa Pulang Emas, Inul Daratista: Terima Kasih Sudah Kerja Keras 

Kecintaan Ellya terhadap India terlihat jelas dalam irama lagu-lagu ciptaannya. Salah satunya lagu Boneka dari India, yang ternyata diadaptasi dari lagu Negeri bertajuk Sama Hai Bahar Ka. Selain dari segi musik, Ellya juga gemar tampil ala perempuan India. Dia sering mengenakan kain sari dan sindoor di tengah dahi. 

3. Pelopor genre musik dangdut

Kehadiran lagu Boneka dari India ciptaan Ellya disebut-sebut sebagai tonggak awal hadirnya genre dangdut di Tanah Air. Sebab, sejarah dangdut tak lepas dari pengaruh musik India, serta Melayu dan Arab. Setelah kepopulerannya, muncullah deretan bintang yang mempopulerkan dangdut modern di era 1970-an. Seperti Rhoma Irama, A Rafiq, dan Elvy Sukaesih.

4. Bakat akting 

Tak hanya piawai bermusik, Ellya juga memiliki bakat di bidang seni peran. Selama kariernya, perempuan kelahiran 23 Oktober 1928 ini telah membintangi sekitar 20 film. Beberapa judulnya antara lain Tjita-Tjita Ajah (1959), Mak Tjomblang (1960), Bing Slamet Setan Djalanan (1972), Buaye Gile (1974), Benyamin Raja Lenong (1975), Ayah Tiriku Ibu Tirimu (1977), dan Dukun Kota (1978).

Editor: Elvira Anna