5 Fakta Menarik Dhalia Artis Terbaik Era 1950-an, Berkarya di Dunia Film hingga Tutup Usia
JAKARTA, iNews.id - Pecinta film lawas Indonesia pasti masih mengingat Dhalia, aktris cantik yang populer era 1950-an. Perempuan kelahiran Medan ini terkenal lewat film Lewat Djam Malam (1954), yang membuatnya meraih penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 1955.
Memulai karier sejak 1940-an, Dhalia berangkat dari rombongan sandiwara sebelum benar-benar terjun ke dunia film. Dia membintangi film Pantjawarna (1940), yang disebut sebagai film musikal pertama di Indonesia.
Selanjutnya, di era itu, Dhalia banyak membintangi film propaganda seperti Panggilan Darah (1941), Berdjoang (1943), dan Hoedjan (1944). Sebagai aktris, Dhalia eksis hingga awal era 1990-an.
Berikut fakta-fakta Dhalia, dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (16/9/2021):
1. Berasal dari keluarga bangsawan
Dhalia merupakan keturunan keluarga bangsawan di Deli, Sumatra Utara. Ayah Dhalia, memiliki gelar Tengku dan mempunyai rombongan sandiwara yang populer di zaman kolonial Belanda, yakni The Union Dhalia Opera yang dibentuk pada 1925. Lahir dari keluarga bangsawan, Dhalia mengenyam pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Muhammadiyah di Medan dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau setara sekolah menengah pertama (SMP) di Yogyakarta.
2. Aktris pertama meraih piala FFI
Dhalia menjadi salah satu aktris peraih penghargaan di ajang FFI yang pertama pada 1955. Dia meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik atas perannya di film Lewat Djam Malam.
3. Mirip bintang film top Roekiah
Seusai aktris legendaris Indonesia, Roekiah meninggal dunia pada September 1945, banyak yang menilai bahwa Dhalia adalah sosok penerusnya. Sebab, sekilas, Roekiah dan Dhalia memiliki kemiripan dari segi fisik. Keduanya juga sama-sama sebagai aktris yang diperhitungkan di perfilman Tanah Air.
4. Tinggal di kontrakan
Pada 1987, ketika usianya sudah mencapai kepala enam, Dhalia tinggal di rumah kontrakan bersama anak perempuannya yang sudah menjanda, serta cucunya di kawasan Pegangsaan, Jakarta Pusat. Kepada wartawan majalah Pertiwi, dia sempat mengaku pusing mencari uang untuk membayar rumah kontrakan sebesar Rp450 ribu per tahun.
5. Mendedikasikan hidup untuk film
Dhalia meninggal dunia di usia 64 tahun pada 14 April 1991. Sebelum meninggal dunia, Dhalia masih aktif bermain film. Di masa sulitnya, dia bahkan rela berangkat ke lokasi syuting menggunakan bus kota atau bajaj. Film-film terakhir Dhalia yakni Jodoh Boleh Diatur (1988), Joe Turun ke Desa (1989), Pendekar Jagad Kelana (1990), dan Ketika Dia Pergi (1990).
Editor: Elvira Anna