5 Fakta Menarik Ida Iasha, Aktris Tercantik Era 1980-an Menjadi Mualaf
JAKARTA, iNews.id - Penikmat film dan sinetron tahun 1980-an dan 1990-an pasti sudah akrab dengan nama Ida Iasha. Dia adalah model sekaligus aktris cantik era 1980 dan 1990-an yang banyak membintangi film serta sinetron populer pada zamannya.
Di masa awal kariernya sebagai aktris, Ida membintangi film Kodrat (1986) garapan sutradara Slamet Rahardjo. Dia juga tercatat bermain dalam film Tahu Sama Tahu (1986), di mana dia beradu akting dengan Ray Sahetapy, Nani Wijaya, Asmuni, hingga Eva Arnaz.
Selain itu, film-film Ida Iasha yang lainnya yakni Di Balik Dinding Kelabu (1986), Kasmaran (1987), Arini II (1988), Seputih Kasih Semerah Luka (1988), Kanan Kiri OK (1989), Nada dan Dakwah (1991), dan Tabir Biru (1993).
Kemudian di era 2000-an, pemilik nama asli Ida Albertina van Suchtelen van de Haere juga tercatat bermain dalam sejumlah film seperti Kuntilanak 2 (2007), Kuntilanak 3 (2008), dan Sajadah Ka'bah (2011).
Penasaran dengan Ida Iasha saat ini, berikut fakta-fakta menarik yang dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (23/6/2021).
1. Berdarah Jawa-Belanda
Memiliki paras blasteran yang cantik, Ida ternyata memiliki darah Jawa dan Belanda. Dia merupakan putri dari pasangan AJC van Suchtelen van de Haere, seorang pria Belanda kelahiran Pekalongan, dan Thelma, perempuan asa Solo. Setelah dua orang tuanya menikah, mereka tinggal di Belanda dan Ida lahir di Zw’dreecht, Amsterdam, Belanda, 14 Mei 1963. Kemudian saat Ida berusia 17 tahun, keluarganya pun pindah dan menetap di Jakarta.
2. Mulai karier di usia belasan tahun
Ida terjun ke industri hiburan sebagai seorang model di usia belasan tahun. Dia pernah menjadi model sampul majalah Kartini dan membintangi iklan sabun tahun 1988-1997. Dia benar-benar terjun ke dunia film sejak 1986.
3. Mualaf dan menikah di usia muda
Ida Iasha menikah dengan pria bernama Eddy Syahputra pada tahun 1982. Saat itu, dia berpindah agama, dari Kristen lalu memeluk agama Islam. Dari pernikahannya dengan Eddy, Ida dikaruniai empat orang anak. Di antaranya Rendy Russell Syahputra (1983), Kama Bhaskara (1990), Remyzard Syahputra (1994), dan Badra Rahadi (1997).
4. Sempat ganti nama jadi Ida Aisyah
Usai menikah dengan Eddy dan menjadi seorang mualaf, nama Ida Albertina van Suchtelen van de Haere berganti menjadi Ida Aisyah. Lalu setelah menjadi aktris, dia mengubah namanya menjadi Ida Iasha atas anjuran Slamet Rahardjo, yang menyutradarainya di film Kodrat (1986).
5. Pakai dubber saat berakting di film dan sinetron
Salah satu keunikan dari Ida Iasha adalah dia lebih sering pakai dubber ketimbang menggunakan suara aslinya saat bermain film dan sinetron. Dubber yang biasa mengisi suaranya adalah Dewi Yull atau Maria Oentoe. Alasannya saat itu, adalah ketidakmampuannya berbahasa Indonesia dengan lancar dan logat Belandanya yang kental. Satu-satunya sinetron yang menggunakan suara aslinya adalah sinetron Kembang Setaman (1994) dan film Sajadah Ka'bah (2011).
Editor: Elvira Anna