5 Fakta Menarik Jajang C Noer, Istri Setia Melayani Suami hingga Maut Memisahkan
JAKARTA, iNews.id – Dunia seni Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok artis era 1970-an Jajang C Noer. Wanita bernama asli Lidia Djunita Pamoentjak ini merupakan istri dari sutradara terkenal Indonesia Arifin C Noer. Di balik kesuksesannya menjadi seorang artis, nyatanya Jajang memiliki kisah asmara yang menarik untuk diulas.
Jajang yang lahir di Paris, Prancis pada 28 Juni 1952, merupakan seorang artis Indonesia berketurunan Minangkabau, Sumatera Selatan. Sosok Jajang tidaklah asing, sebab dia merupakan putri tunggal dari tokoh nasional pergerakan kemerdekaan Indonesia, Nazir Datuk Pamoentjak. Sang ayah adalah duta besar Indonesia untuk Prancis yang pertama.
Penasaran dengan fakta-fakta menarik dalam kehidupan perempuan berbakat ini? Berikut lima fakta yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (11/8/2021):
1. Berbakat sejak kecil
Merangkum dari berbagai sumber, talenta yang dimiliki Jajang sudah terlihat sejak dirinya masih kecil. Ketika sang ayah masih menjabat sebagai duta besar untuk Filipina, bakatnya sudah mulau terlihat. Terbukti dia telah menguasai beberapa tari-tarian dan tampil mewakili Indonesia. Ketika beranjak menuju SMA, Jajang semakin menyukai dunia seni.
2. Naik ke panggung usia 20 tahun
Dia sering kali menonton teater dan ikut serta dalam drum band. Ketika lulus dari SMA, Jajang yang melanjutkan studinya di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia ini mulai memasuki dunia teater. Pada 1972 dia menjadi salah satu anggota teater kecil pimpinan Arifin C. Noer. Meski mendapat peran kecil-kecilan, tapi dia sudah menginjak panggung di usia 20 tahun.
3. Bertemu kekasih hati di teater
Sejak bergabung dengan teater pimpinan Arifin, hubungan mereka semakin erat. Ketika Arifin membuat film berjudul Suci Sang Primadona pada 1977, Jajang mendapat tugas sebagai pencatat skrip. Makin lama, talenta yang dimiliki Jajang semakin terasah, hingga dia mendapatkan pemeran utama pada film Bibir Mer dan meraih Piala Citra sebagai Pemeran Pembantu Terbaik pada Festival Film Indonesia 1992.
Sekadar informasi, pada saat berkenalan dengan Jajang, Arifin telah bersatus menikah dengan Nurul Aini dan sudah dikaruniai dua orang anak yaitu Vita Ariavita dan Veda Amritha. Namun, bahtera rumah tangga Arifin kandas, dan keduanya memutuskan bercerai pada 1978. Pada tahun yang sama, Jajang menikah dengan Arifin. Kala itu Arifin berusia 11 tahun lebih tua daripada Jajang.
4. Setia melayani suami hingga maut memisahkan
Dari pernikahan keduanya tersebut, Arifin dikaruniai dua orang anak bernama Nitta Nasyra C Noer (1979) dan Marah Laut C. Noer (1980). Walau terpaut selisih usia 11 tahun, rumah tangga keduanya berjalan sangat mulus tanpa kendala yang berarti. Sampai akhirnya hanya maut yang memisahkan pasangan tersebut. Arifin meninggal dunia pada 28 Mei 1995 akibat kanker hati yang menggerogotinya.
5. Sutradara berbakat
Setelah sang suami pergi untuk selamanya, Jajang terpaksa untuk menyutradarai film. Sebelum meninggal Arifin meninggalkan warisan berupa naskah sinetron Bukan Perempuan Biasa yang baru diproduksi sebanyak tujuh episode. Setelah mendapatkan rekomendasi dari penulis naskah, Ahmad Yusuf, Jajang memberanikan diri melanjutkan proyek tersebut. Terbukti pada 1997, sinetron Bukan Perempuan Biasa yang diperankan oleh Christine Hakim berhasil meraih Piala Vidia sebagai drama seri terbaik. Sejak saat itu nama Jajang sebagai sutradara langsung meroket dan mendapat tawaran untuk menyutradarai sinetron dan film televisi (FTV).
Editor: Elvira Anna