Angela Tanoesoedibjo Cantik Berkebaya Merah saat Pelantikan di Istana Negara
JAKARTA, iNews.id - Angela Tanoesoedibjo bersama 11 tokoh lainnya resmi dilantik sebagai Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo. Putri sulung pasangan Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Tanoesoedibjo tersebut menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2019-2024.
Pelantikan 12 Wakil Menteri tersebut ditandai dengan pengucapan sumpah jabatan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019) siang ini. Di antara 12 wakil menteri yang hadir, penampilan Angela Tanoesoedibjo mencuri perhatian.
Sebab, Angela merupakan satu-satunya wakil menteri perempuan dan paling muda, yakni berusia 32 tahun. Selain itu, Angela juga terlihat cantik dengan kebaya dan kain batik berwarna merah gelap yang senada, sementara 11 wakil menteri lainnya mengenakan setelan jas lengkap.
Tak hanya mengenakan busana kebaya merah yang membuatnya tampak anggun, ibu dua anak ini juga melengkapi penampilannya dengan riasan wajah dan tatanan rambut yang simpel. Misalnya, perpaduan warna eyeshadow yang natural, sedikit blush-on, dan lipstik nude dengan sentuhan peach. Kemudian tatanan rambutnya yang disanggul rendah dengan rapi.
Menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2019-2024, Angela Tanoesoedibjo akan bekerja sama dengan Menteri Wishnutama Kusubandio di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Bapak Jokowi memberi saya kepercayaan untuk bisa membantu di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentunya pasti akan banyak berdiskusi dengan Pak Wishnutama dan kami akan melanjutkan arahan dari Pak Jokowi untuk membangun 10 destinasi wisata dan lima yang akan jadi prioritas kami," kata Angela Tanoesoedibjo kepada media di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Selama setahun ini, Angela diminta mengembangkan lima destinasi super prioritas.
"Jadi dalam satu tahun ke depan ini, kita fokus ke lima destinasi yang sudah diarahkan Pak Jokowi untuk dibangun dengan berbagai event. Tapi tentunya juga kita harus membangun infrastruktur dan ekosistemnya, sehingga memadai," tutur dia.
Editor: Tuty Ocktaviany