Artis Cantik Malaysia Meninggal akibat Pengering Rambut, Begini Penjelasan Dokter
JAKARTA, iNews.id – Artis cantik asal Negeri Jiran Malaysia, Queenzy Cheng meninggal dunia di lokasi syuting. Kepergian Queenzy menimbulkan banyak pertanyaan dari netizen karena kematiannya mendadak.
Menurut salah seorang dokter yang diwawancara China Press, dr Queenzy Cheng meninggal akibat pengering rambut. Wanita berusia 37 tahun itu sempat menderita aneurisma otak saat syuting di Damansara, Selangor, pada 28 November hingga akhirnya meninggal sekitar 40 menit.
Chai ZI, lawan mainnya mengatakan mereka telah mulai syuting sejak pukul 08.30 pagi dan episode baru dimulai 10.30 pagi. Namun,Queenzy merasa ada yang tidak beres pada tubuhnya.
“Setelah mengeringkan rambutnya, tiba-tiba dia duduk dan mengatakan merasa begitu pusing, hingga menyebabkan kepalanya terasa sakit dan mual,” kata Chai Zi dikutip dari laman Asia One, Senin (4/12/2023).
Menurutnya, detak jantung Queenzy Cheng sempat mengalami lonjakan, tangan, kaki, hingga bibirnya membiru. Dia meninggal di lokasi syuting meskipun tim medis berupaya membantu menyelamatkan nyawanya.
dr Eugene Chooi mengatakan bahwa Queenzy Cheng kemungkinan menderita penyakit keturunan. Gejala yang dialami Queenzy Cheng seperti pusing, nyeri, bahkan mual mirip sekali dengan aneurisma atau malformasi arteriovenosa.
“Setelah mengeringkan rambutnya, dia (Queenzy Cheng) bilang merasa pusing, sakit kepala, dan ingin muntah. Ini jelas merupakan gejala dari sesuatu yang mempengaruhi kepala dan bagian sarafnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan aneurisma biasanya tidak terdeteksi, tetapi ketika pasien merasa lelah dan menggunakan suhu panas pada alat pengering rambut maka sirkulasi darah bisa meningkat sehingga menyebabkan aneurisma pecah.
Jika kondisi seperti ini terjadi, tentu saja darah akan menumpuk di dalam otak dan menyebabkan jantung bekerja memompa lebih cepat dari biasanya. Untuk itu, dr Chooi mempertanyakan kepada orang-orang terdekatnya apakah Queenzy Cheng sebelumnya mengeluhkan sakit pada bagian kepala.
“Orang-orang di sekitarnya mungkin mengatakan dia tidak cukup tidur dan minum air putih karena terlalu sibuk bekerja. Jadi membuatnya meminum obat sebagai pereda rasa sakit untuk mengatasi keluhannya tersebut,” katanya.
Dia menjelaskan aneurisma tidak akan terdeteksi melalui pemeriksaan fisik konvensional dan masih memerlukan Computed Tomography Angiography (CTA) untuk kembali diperiksa.
CTA yang menempatkan zat kontras ke dalam pembuluh darahnya itu membuat pembuluh darah dan jaringan terlihat dalam pemindaian. Sebab itu, dr Chooi memperingatkan aneurisma adalah penyakit keturunan yang harus diwaspadai.
Editor: Dani M Dahwilani