Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Khofifah Bantah Rumah Emil Dardak Dijarah: Itu Kantor Wagub
Advertisement . Scroll to see content

Arumi Bachsin Ungkap Kondisi Keluarga Usai Gedung Grahadi Dibakar

Selasa, 02 September 2025 - 15:27:00 WIB
Arumi Bachsin Ungkap Kondisi Keluarga Usai Gedung Grahadi Dibakar
Artis Arumi Bachsin mengungkap kondisi keluarganya usai Gedung Negara Grahadi Surabaya dibakar massa pada Sabtu, 30 Agustus 2025. (Foto: Arumi Bachsin)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Artis Arumi Bachsin mengungkap kondisi keluarganya usai Gedung Negara Grahadi Surabaya dibakar massa pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Arumi memastikan dirinya dan sang suami, Emil Elestianto Dardak selaku wakil gubernur Jawa Timur dalam keadaan baik. 

Gedung Grahadi sendiri merupakan kantor resmi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak

"Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaïkum. Teman-teman, keluarga, kerabat dan semua masyarakat khususnya Jawa Timur tercinta. Terima kasih untuk doa, atensi, dan beberapa pesan yang sudah masuk. Alhamdulillah, kami sekeluarga saat ini dalam keadaan yang baik-baik saja," tulis Arumi Bachsin dalam unggahannya di Instagram-nya dikutip, Selasa (2/9/2025). 

Arumi Bachsin mengajak masyarakat untuk saling menjaga di tengah situasi yang belum kondusif.  "Mari kita jaga bersama keluarga terdekat dan lingkungan sekitar agar tetap dalam kondisi yang kondusif," kata Arumi. 

Arumi prihatin dengan kericuhan turut membagikan potret terkini kondisi Gedung Grahadi yang dibakar masa. Kerusakan parah tampak jelas akibat pembakaran. 

Puing-puing kayu juga masih berserakan hingga sebagian bangunan hangus. Arumi kembali mengajak masyarakat untuk terus menjaga kedamaian di kawasan Jawa Timur. 

"Mari kita bersama menjaga diri, menjaga kondusifitas, dan kedamaian provinsi Jawa Timur tercinta," tulis Arumi. 

Selain itu, Arumi juga berpesan kepada warga untuk menjaga warisan sejarah dan cagar budaya yang ada dalam bangunan tersebut. "Karena meski bangunan bisa diperbaiki, namun sejarah dan cerita tak tergantikan oleh apapun," kata Arumi. 

Seperti diketahui, Gedung Negara Grahadi merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang dibangun pada akhir abad ke-18. 

Gedung yang berlokasi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, ini sejak lama berfungsi sebagai rumah dinas sekaligus kantor Gubernur Jawa Timur. 

Sejarah Hilang

Gedung Negara Grahadi telah berdiri kokoh selama lebih dari dua abad. Gedung ini menjadi saksi perjalanan politik, sosial, dan budaya Jawa Timur.

Peristiwa yang menghanguskan Gedung Negara Grahadi, bukan hanya hilangnya sebuah bangunan bersejarah. Grahadi yang selama ini menjadi simbol pemerintahan provinsi dan warisan bersejarah, kini tinggal puing akibat amarah massa.

Gedung Negara Grahadi dibangun pada 1795 oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Awalnya, bangunan ini difungsikan sebagai rumah peristirahatan Residen Surabaya yang kala itu berada di tepi Sungai Kalimas. 

Nama Grahadi berasal dari bahasa Sanskerta, gabungan kata Graha (rumah) dan Adi (indah atau megah), yang berarti rumah yang megah dan elok. Arsitektur bergaya Indische Empire Style, Grahadi memadukan keanggunan Eropa dengan sentuhan tropis Nusantara. 

Pilar-pilar besar, atap tinggi, halaman luas, serta lantai kayu jati solid menjadi ciri khasnya. Bangunan ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting, mulai dari pertemuan pejabat kolonial hingga rapat-rapat strategis pemerintah daerah.

Sebagai salah satu peninggalan kolonial tertua di Surabaya, Grahadi telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kota Surabaya. Ini berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pelestarian Bangunan Bersejarah.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut