Baim Wong Ungkap Pernah Ingin Bunuh Diri Gara-Gara Difitnah saat Bangun Bisnis
JAKARTA, iNews.id - Muhammad Ibraim alias Baim Wong mengungkapkan pernah difitnah hingga stres berat. Suami Paula Verhoeven ini bahkan sempat ingin bunuh diri.
Sebelum dikenal sebagai YouTuber sukses, Baim Wong sempat menekuni dunia bisnis kuliner. Aktor 40 tahun ini mengaku sampai jatuh bangun untuk membangun bisnisnya.
Di tengah perjuangannya ayah satu anak ini sempat difitnah orang. Gara-gara itu Baim mengaku tak lagi memiliki semangat hidup.
Namun, Baim Wong enggan menceritakan lebih rinci terkait fitnah tersebut. Dia menilai hal tersebut sebagai proses pelajaran hidup semata.
"Ya difitnahlah, makanya benar sih kata orang 'Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan', percaya saya, banget. Itu bisa mematikan syaraf semuanya dan akhirnya kita nggak mau hidup," ujar Baim Wong dikutip dari YouTube Ngobrol Asix milik Anang Hermansyah, Rabu (1/9/2021).
Baim menceritakan ujian beratnya ini sebelum mempersunting sang istri. Saat melalui fitnah tersebut Baim Wong mengaku usianya masih 31 tahun. Dia juga menyebut perjuangan meraih kesuksesannya tak semudah orang bayangkan. Bahkan, ayah Kiano ini mengaku nyaris mengalami gangguan jiwa.
"Sebelum sama Paula jauh, 2012 berarti itu pas 31-an. Berat tapi untungnya ya kita dikasih kerjaan. Jadi setelah saya sekarang ini ya pembelajaran saya ketika 12 tahun. Jadi orang bohonglah ketila dia bilang 'Sekarang enak banget ya Im, YouTube langsung naik'. 12 tahun buat saya agak gila sih," kata Baim.
Baim juga mengatakan keluarga dan kerabat sempat menyarankan untuk berhenti dari dunia bisnis kuliner. Namun, Baim memilih untuk terus melanjutkan langkahnya demi meraih impian menjadi pengusaha kaya.
"Keluarga kita aja sempat memberhentikan kita, 'Udah ya Im jangan lagi, jangan ya' walaupun dengam cara yang baik, orang-orang terdekat kita juga. Kalau kita nggak punya keyakinan sendiri dan ngelawan bahwa kita itu bisa sukses, susah untuk memang berhasil. Karena kita harus keluar dari zona nyaman," kata Baim Wong.
Editor: Dani M Dahwilani