Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 131.393 Orang Indonesia Kena DBD Sepanjang 2025, Karawang Mendominasi!
Advertisement . Scroll to see content

Banyak yang Depresi, Kemenkes Akui Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia Sulit dan Sangat Mahal

Rabu, 24 April 2024 - 21:05:00 WIB
Banyak yang Depresi, Kemenkes Akui Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia Sulit dan Sangat Mahal
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui pendidikan dokter spesialis di Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain, susah masuk, sedikit tempatnya dan sangat mahal. 
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG, iNews.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara terkait dengan ribuan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang mengalami depresi ringan hingga berat. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan untuk mengisi kekosongan dokter spesialis di Indonesia butuh waktu 15 sampai 20 tahun.

Kurangnya dokter spesialis di beberapa rumah sakit daerah ini terjadi didasari berbagai faktor, yaitu sulitnya melanjutkan pendidikan spesialis dan biaya pendidikan yang mahal.

“Kekurangan ini terjadi karena dokter spesialis itu sangat susah masuknya, sangat sedikit tempatnya, dan sangat mahal,” ujar Menkes Budi dalam Konferensi Pers Kemenkes di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4/2024).

Menurutnya, ini yang membuat dokter spesialis di Indonesia semakin langka. Ditambah dengan adanya peserta PPDS yang depresi, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kemenkes.

Menkes mengakui pendidikan dokter spesialis di Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain. Prosesnya pun tidak bisa langsung dan harus melalui berbagai tahapan yang memakan waktu serta biaya besar.

“Karena sistem pendidikan dokter spesialis di Indonesia, mungkin satu-satunya di dunia ya, yang harus berhenti dulu jadi dokter, melamar ke perguruan tinggi, bayar uang kuliah selama 4 tahun gak ada income. Begitu lulus baru balik lagi bekerja,” katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut