Barang Fashion Bisa Dijadikan Investasi Milenial, Ini Caranya!
JAKARTA, iNews.id - Barang fashion seperti busana, tas, hingga aksesori mewah dan bermerek, nyatanya tak hanya bisa memperindah diri saja. Namun, dapat dijadikan sarana investasi. Apalagi, bagi kaum milenial yang selalu dianggap malas menabung.
Hal tersebut dikatakan Tania Nordina selaku Head of Heritage Millennials Marketing & Communications Strategist. Menurut dia, sarana investasi tak hanya reksadana saja, tetapi juga properti dan barang fashion.
"Memang yang paling gampang itu, investasi reksadana. Setelah itu ada properti, art & gallery seperti lukisan, anting-anting, dan tas Hermes," kata Tania ketika ditemui iNews.id dalam acara “Heritage Millennials Fashion Collaboration: Gerakan Peduli Meningkatkan Kesadaran dan Kesehatan Payudara” di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa 21 November 2017.
Barang-barang fashion yang dapat dijadikan investasi tersebut, di antaranya tas bermerek dan perhiasan seperti anting dengan berbagai model desain.

"Untuk nilainya sendiri, tergantung barang dan kualitasnya. Semakin langka barangnya atau vintage, semakin tinggi nilai investasinya," sambungnya.
Namun, untuk mulai berinvestasi dengan barang-barang fashion, tambah Tania, harus memperhatikan sejumlah aspek. Di antaranya banyak bertanya, datang ke perusahaan untuk mendapatkan barang yang tepat pula kualitasnya. Kemudian, harus memperhatikan originalitas barang fashion tersebut.
"Misalnya, ada sertifikat," imbuhnya.
Sementara itu, bagi kaum milenial yang tertarik investasi, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, mencari tahu informasi seputar berinvestasi sebelum terjun langsung.
Meskipun Sibuk, Coach The Voice Kids Indonesia Masih Rajin Melatih
Gunung Agung Meletus, Ini Dampak Buruk Abu Vulkanik pada Kesehatan
Diabetes Menyerang Ibu Hamil, Kenali Penyebab dan Solusinya
Sandang Marga Siregar, Kahiyang Ayu Punya Hak dan Kewajiban
"Knowledge tentang investasi itu memang sedikit, tetapi tidak boleh takut dan harus banyak tanya," tambahnya.
Untuk memulai investasi, lanjut Tania, bisa dimulai dari mengambil 20 persen dari pendapatan. "Namun, setiap bulannya harus top up dan tetap konsisten," pungkasnya.
Editor: Tuty Ocktaviany