Begini Rahasia Awet Muda Thomas Djorghi, Artis Lawas Era 1990-an Kini Berusia 53 Tahun
JAKARTA, iNews.id - Generasi yang tumbuh di era 1990-an tentu sudah tidak asing lagi dengan artis Thomas Djorghi. Di era itu, dia terkenal sebagai aktor yang membintangi sejumlah sinetron.
Tak hanya itu, di era 1990-an, pria yang sempat menjajal karier sebagai model ini juga mengeluarkan album pop dan lagu dangdut hits. Salah satu karya musiknya yang hits yakni Sembako Cinta.
Kini, apa kabar Thomas Djorghi?
Rupanya, sampai saat ini, Thomas Djorghi masih aktif di belantika hiburan. Wajahnya kerap wara-wiri di layar televisi.
Pesona Thomas Djorghi pun bak tak pernah luntur meski usianya sudah menginjak kepala lima. Ketampanannya itu membuat banyak orang penasaran, apa sih rahasia di balik kulitnya yang masih terlihat kencang dan begitu mulus.
Menjawab rasa penasaran ini, Thomas Djorghi mengatakan, rahasia kulit mulusnya itu ternyata tak terlepas dari faktor keturunan, di mana kedua orang tuanya juga memiliki kulit yang mulus dan terlihat awet muda meski sudah berusia lanjut.
"Ya saya bersyukur banget sih dianugerahkan kulit yang enggak bermasalah, mungkin keturunan juga sih emang, papa dan mama saya kan usianya juga lanjut tapi masih kelihatan muda, jadi kayak saya," kata Thomas Djorghi saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Thomas pun menyebut, usia tak menghalanginya untuk terus tampil enerjik. Dia memiliki senjata ampuh untuk tetap terlihat awet muda, yakni selalu menerapkan mindsetnya berpikir bahwa dirinya harus tetap berjiwa muda.
"Walaupun udah 50-an, tapi ya energi saya masih muda. Kadang lupa sama usia saya. Itu menstimulasi otak juga. Kalau kita pikir tua tua tua, nanti muka cepat tua juga," katanya.
Mengenai perawatan kulit wajahnya, Thomas memilih untuk tak mengikuti tren yang sedang booming, seperti botox. Thomas mengaku ingin merawat kulitnya secara alami.
Bahkan, pedangdut 53 tahun itu sempat mengaku bahwa dirinya takut disuntik. "Saya anti botox, anti yang namanya suntik. Alami aja. Saya takut yang apapun namanya jarum, saya kabur," ujar dia.
Editor: Siska Permata Sari