Bertemu Pemuda di Balik Toa Masjid, Zaskia Mecca: Drama Selesai Ya

JAKARTA, iNews.id - Zaskia Adya Mecca akhirnya bertemu dengan pemuda di balik toa masjid, Rama. Seperti diketahui istri Hanung Bramantyo tersebut sebelumnya sempat melayangkan protesnya dengan cara Rama membangunkan sahur lantaran dinilai tak sopan di Instagram. 

Kendati demikian, unggahan ternyata menimbulkan pro-kontra. Tak sedikit yang justru menilai dirinya berlebihan. Namun ada juga yang mendukungnya.

Baca Juga

Foto-Foto Verrell Bramasta Pakai Rompi Anti Peluru saat Kunjungi Korban Banjir Sumatera Jadi Sorotan

Kini dengan bertemu Rama, Zaskia pun berharap drama terkait cara membangunkan sahur pun usai. "Ini akan jadi penutup soal drama Toa ya guys setelah ini saatnya move on," tulis Zaskia di Instagram pribadinya, Minggu (25/4/2021). 

Tak hanya itu, Zaskia kemudian menjelaskan dirinya baru pertama kali mendengar seseorang membangunkan sahur dengan cara berteriak dan bercanda. Terlebih sang pemuda juga menggunakan toa masjid yang menurutnya bisa menggangu.

Baca Juga

Disuntik Vaksin Nusantara oleh Dokter Terawan, Anang Hermansyah Ketakutan

"Saya enggak bahas anak-anak yang bangunin keliling kampung, karena ya sudah terbiasa ada, dan menjadi tradisi juga semangat tersendiri buat si anak-anak menjalankan “ritual” keliling kampung bangunin sahurnya," kata Zaskia. 

Baca Juga

Wajah Andre Taulany Terpampang di Baliho Calon Wakil Rakyat, Pasha Ungu Ikut Komentar

Zaskia pun beralasan membagikan kejadian tersebut di media sosial untuk melihat reaksi masyarakat. Terlebih dirinya ingin cara tersebut tidak menjadi budaya baru nantinya. 

Dengan bertemu Rama, Zaskia juga berharap bisa saling menghargai pendapat masing-masing. 

"Berbeda pendapat bukan berarti bermusuhan, kita tinggal di tengah pluralisme yang kental di Indonesia. Alhamdulillah tetap bisa hidup berdampingan dengan baik, saling menghargai dan mencoba memahami maksud satu sama lain. Walau pada akhirnya yang berjalan tidak sesuai dengan ideologi kita, ya kita harus menerima dengan baik," katanya.

Editor: Elvira Anna