Denny Sumargo Datangi Pondok Pesantren Gus Miftah, Netizen Kepo: Ada Apa? 

JAKARTA, iNews.id  - YouTuber Denny Sumargo belum lama ini bikin netizen heboh lantaran dia menyambangi Pondok Pesantren milik Gus Miftah di Yogyakarta. Pria yang akrab disapa Densu ini bahkan mengenakan baju koko. 

Kedatangan Densu sontak membuat penasaran publik terkait tujuannya berkunjung ke sana. Ditambah lagi muncul fotonya mengenakan baju koko. Warganet banyak yang berasumsi kalau mantan pebasket profesional itu mualaf.

Baca Juga

Tanda Tubuh Mulai Rusakyang Sering Disepelekan,Segera Cek Darah!

Terkait dengan kedatangan Densu memakai baju koko, Gus Miftah pun buka suara. Gus Miftah mengatakan baju koko bukan busana muslim tetapi busana untuk pria. 

"Baju koko kan bukan baju Islam, baju Cina namanya aja Koko," kata Gus Miftah saat ditemui awak media di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Baca Juga

5 Artis Pria Keturunan Eropa, Nomor 3 Masih Jomblo Idola Semua Wanita

Gus Miftah juga membenarkan kalau kedatangan Densu ke Yogyakarta untuk membahas ilmu agama Islam. Sebelumnya kata Gus Miftah, dia dan Densu sudah lama janjian untuk bertemu hingga membuat konten. Namun, Gus Miftah belum sempat menemui Densu di Jakarta hingga akhirnya suami Olivia Allan itu yang berkunjung ke Yogyakarta.

Baca Juga

Deretan Artis Jadi Duta Pemerintah, Ada Cinta Laura hingga Putri Ariani

"Dia yang berkenan datang ke Yogyakarta ya biasa bahas agama macem-macem. Ya karena dia datang saya terima pas saya lagi istirahat di rumah," katanya. 

Kedatangan Densu di Ponpes Gus Miftah kini viral di media sosial dan menimbulkan isu jika dirinya hendak mualaf. Soal isu yang berkembang Densu pindah agama, Gus Miftah memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh. Dia menilai kalau hal itu urusan pribadi masing-masing.

"Ya kalau nggak ada yang dipelajari nggak mungkin dateng ke pondok saya. Pasti ada yang dipelajari soal agama. Log in apa nggak ya saya nggak tahu. Agama itu masing-masing," ujar Gus Miftah. 

"Terpenting saya nggak nggak log out," kata Gus Miftah seraya bergurau.

Editor: Elvira Anna