Deretan Artis Ganteng Idola Ibu-Ibu Jarang Tampil di TV Setelah Hijrah, Ada yang Banting Setir Jadi Politisi
JAKARTA, iNews.id - Artis ganteng idola ibu-ibu jarang tampil di TV setelah hijrah ini bikin rindu. Ya, sejak era 2000-an, layar kaca diramaikan dengan kehadiran artis-artis ganteng pemain FTV.
Akting para artis ini pun sudah tidak diragukan. Ditambah lagi parasnya yang ganteng bikin penonton makin terpesona.
Namun kini, wajah mereka sudah jarang muncul di layar kaca karena memutuskan berhijrah. Meski demikian beberapa dari mereka masih aktif di media sosial.
Penasaran ada siapa saja sih? Berikut daftarnya, seperti dirangkum pada Rabu (31/5/2023).
1. Dimas Seto
Di era 1990-an, Dimas Seto kerap mewarnai layar kaca baik bermain sinetron maupun FTV. Wajah tampannya begitu memesona sehingga jadi idola ibu-ibu.
Namun kini suami dari Dini Aminarti itu memutuskan untuk hijrah dan vakum dari dunia hiburan. Dimas Seto juga kerap mengikuti kajian bersama rekan sesama artis.
2. Aditya Firmansyah
Selanjutnya, ada pesinetron Aditya Firmansyah yang memutuskan untuk vakum dari dunia hiburan dan memilih hijrah.
Bahkan kini penampilannya juga terlihat lebih syari.
3. Egi John
Di era 2000-an, nama Egi John cukup populer. Dia banyak membintangi judul sinetron, FTV, hingga film. Sosoknya juga sempat menyita perhatian karena kedekatannya dengan Marshanda.
Kini Egi John sudah tidak pernah muncul di layar kaca. Setelah menikah dengan Kamilia Yasmin pada 2017, dia memutuskan untuk mendalami ilmu agama.
4. Mario Irwinsyah
Selanjutnya ada Mario Irwinsyah yang juga memilih vakum dari dunia hiburan dan fokus memperdalam ilmu agama.
Kini media sosial Mario berisi tentang pembangunan diri serta hal-hal yang bersifat agamis.
Di urutan yang terakhir, ada Tommy Kurniawan. Tommy bergabung dengan forum organisasi "Menjalin Ukhuwah" bersama rekan artis seperti, Dude Herlino, Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Mereka kerap menggelar kajian bersama.
Selain itu, saat ini Tommy Kurniawan juga fokus menjadi politisi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Editor: Siska Permata Sari