Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jordi Onsu Ungkap Kondisi Sarwendah usai Kepergian Ayahnya: Masih Menangis Sedih
Advertisement . Scroll to see content

Detik-Detik Meninggalnya Ayah Sarwendah, Berawal dari Sakit Perut

Minggu, 20 Juli 2025 - 09:16:00 WIB
Detik-Detik Meninggalnya Ayah Sarwendah, Berawal dari Sakit Perut
Sarwendah dan ayah tersayang, Hendrik Lo. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kematian ayah Sarwendah, Hendrik Lo, secara mendadak pada Sabtu, 19 Juli 2025, mencuri perhatian publik. Penyebab kematian pun diungkap Sarwendah.  

Dalam suasana duka, Sarwendah menerangkan detik-detik ayahnya meninggal dunia. Dia bercerita, semua berawal dari sakit perut yang dikeluhkan sang ayah. 

Seperti apa kronologi kematian ayah Sarwendah? Berikut penjelasan selengkapnya. 

Kronologi Lengkap Ayah Sarwendah Meninggal Dunia

Ditemui di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Sarwendah menceritakan penyakit sang ayah sambil menangis. 

Hendrik Lo yang semula dalam kondisi sehat, tiba-tiba mengeluh sakit perut hingga harus dilarikan ke salah satu Rumah Sakit di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). 

Ia pun harus dirawat selama lima hari hingga pada akhirnya dokter menyebut pria 63 tahun itu mengalami komplikasi

"Papi memang tiba-tiba bilang kalau perutnya sakit terus ke dokter, ternyata ada komplikasi," kata Sarwendah menahan tangis. 

Dia melanjutkan, "Jadi terakhir ada komplikasi lah, ada gagal ginjal, gagal jantung, terus terakhir gagal pernapasan. Makanya yang membuat semuanya begitu cepat."

Setelah mengetahui ayahnya meninggal, mantan istri Ruben Onsu itu langsung membatalkan seluruh jadwal pekerjaannya, termasuk urusan bisnis di Korea Selatan. 

"Untungnya semua rekan kerja juga mengerti, brand-brand juga mengerti, karena kejadian juga bukan sesuatu yang kami inginkan," ungkapnya. 

"Papi meninggal pukul 08.18 WIB pagi dan kebetulan itu juga tanggal dan bulan ulang tahun beliau," tambahnya. 

Sarwendah juga mengungkap makna jas biru yang dikenakan almarhum ayahnya dalam peti jenazah sebelum proses kremasi dilakukan dalam tiga hari kedepan. 

"Tadinya dia baru fitting jas itu buat nanti ulang tahun dia di bulan 8, tetapi ternyata dipakainya sekarang," ucap Sarwendah dengan suara lirih. 

"Memang dia sudah mau rayain ulang tahun. Ya, seperti yang kalian lihatlah Yeye memang suka banget kumpul bareng teman-temannya dia, jadi memang pada saat nanti bulan 8 tanggal 18 kan ulang tahun dia," tambahnya.

Ibu dua anak itu kemudian mengingat pesan terakhir almarhum ayahnya sebelum berpulang. Mendiang berpesan agar Sarwendah harus bahagia dalam menjalani kehidupan. 

"Sebenarnya harus bahagia. Dia bilang, 'Kalau lo sedih, nanti gue juga sedih'. Itu saja pesannya," katanya. 

Di momen terakhir, Sarwendah menyempatkan untuk menemani ayahnya selama dirawat di ICU. Dia bahkan sempat berbincang hangat dan berharap Hendik Lo lekas pulih. 

Takdir pun berkata lain, Sarwendah harus berusaha tegar dalam menghadapi kepergian ayahnya itu.

"Sempat nemenin, sempat ketemu, pada saat itu masih sempat ngobrol sebelum dia ambil tindakan, ya, sebelum keadaannya tambah menurun. Sempat ngobrol biasa saja, karena kan dia memang suka nelponin aku. Banyak banget yang mau aku lakukan buat dia, mau membahagiakannya," kata Sarwendah.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut