Fakta-Fakta Menarik Sofia WD, Artis Legendaris Ketua PARFI Perempuan Pertama Era 1970-an
JAKARTA, iNews.id - Sofia Waldy, lebih dikenal sebagai Sofia WD seorang artis Indonesia yang terkenal di era 1950 hingga 1980-an. Selain menjadi pemeran di banyak judul film, dia juga sempat menjajal kebolehannya sebagai sutradara. Berikut fakta-fakta menarik Sofia WD, dirangkum iNews.id Kamis (9/9/2021).
1. Menikah 3 kali
Saat usianya baru menginjak 14 tahun, Sofia diketahui menikah dengan seorang kapten dari kesatuan Siliwangi bernama Eddy Endang. Sayangnya, 9 tahun rumah tangganya berjalan Kapten Eddy gugur saat menjalankan tugasnya.
Setelah Kapten Eddy wafat, Sofia sempat menikah lagi kemudian bercerai dengan pria bernama S. Waldy. Di tahun 1961, dia kembali menikah untuk yang terakhir kalinya dengan aktor asal Kalimantan Barat bernama W.D Mochtar dan memiliki tiga orang anak.
2. Veteran perang kemerdekaan
Sofi turut mengambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan. Dia tergabung dalam kesatuan tentara FP (Field Preparation), berpangkat sersan mayor dan ikut bergerilya di daerah Limbangan di kaki Gunung Haruman, Jawa Barat. Kemudian perjalanannya bukan hanya di sekitar dunia militer saja. Pada usianya menginjak 17 tahun Sofia mulai berkarir di dunia hiburan, hingga dia pun mendalaminya.
3. Menjadi Sutradara
Sambil menyelam minum air, Sofia tidak hanya memiliki karir di dunia akting tetapi juga ikut ambil alih terkait penyutradaraan sebuah film. Pada 1960, dia bahkan tampil perdana sebagai seorang sutradara dengan menyutradarai film Badai Selatan dan bertemu suami terakhirnya.
Sepuluh tahun kemudian, Sofia mendirikan Libra Film dan merilis Si Bego dari Muara Condet. Skenario untuk film Si Bego dari Muara Condet bahkan dia tulis sendiri sekitar tahun 1950-1958 dan sempat menjadi cerpen di beberapa majalah dan koran.
Meski sibuk di balik layar, Sofia masih tetap berkecimpung didunia peran dan sempat bermain dalam Dukun Beranak, yang membuat dirinya hampir meregang nyawa akibat terpagut ulat. Dia juga sempat mendirikan PT Dirgahayu Jaya Film. Bahkan di 1973, Sofia sempat meraih penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) sebagai Artis Pendukung dalam film Mutiara dalam Lumpur.
4. Pernah menjabat Ketua Parfi
Selama berkarir di dunia hiburan, Sofia juga sempat bergabung dengan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Sofia tidak sekedar menjadi anggota, tapi masuk ke dalam pengurusan PARFI dan menjadi Bendahara I pada 1956 hingga 1970, hingga jadi Ketua Umum PARFI di 1971-1974.
5. Wafat dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Sofia diketahui wafat pada 23 Juli 1986 di Rumah Sakit Cikini. Tekanan darah tinggi yang menyebabkan pendarahan di otak, menjadi alasan mengapa dirinya pingsan saat menghadiri acara silaturahmi Lembaga Seni Tari, hingga kemudian meninggal dunia. Sebagai seorang veteran, Sofia kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Editor: Dyah Ayu Pamela