Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Alya Nurshabrina Terharu Melihat Antusias Anak-Anak Nonton Bareng Film ZANNA: Whisper of Volcano Isle
Advertisement . Scroll to see content

FoodCycle Indonesia bersama 3 Miss Indonesia Rayakan Hari Pangan Sedunia dengan Berbagi

Jumat, 16 Oktober 2020 - 20:17:00 WIB
FoodCycle Indonesia bersama 3 Miss Indonesia Rayakan Hari Pangan Sedunia dengan Berbagi
FoodCycle Indonesia bersama 3 Miss Indonesia rayakan Hari Pangan Sedunia dengan berbagi. (Foto: SMN)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - FoodCycle Indonesia menggelar acara ‘Semangat Pagi Indonesia: Sarapan Bergizi Bagi Anak Bangsa’ untuk Memperingati Hari Pangan Sedunia 2020.  Melalui acara tersebut, organisasi itu mengajak masyarakat dan perusahaan membantu anak-anak keluarga prasejahtera mendapatkan asupan nutrisi yang layak.

Dalam acara ini, tiga perempuan yang pernah dan sedang menjabat sebagai Miss Indonesia turut terlibat. Mereka di antaranya Natasha Mannuela (2016), Alya Nurshabrina (2018), dan Miss Indonesia 2020 Pricilia Carla Yules.

“Hari ini kami membagikan 17 ribu paket sarapan pagi bernutrisi dari Foodcycle yang disponsori juga oleh beberapa perusahaan makanan kepada adik-adik marjinal. Saya, Carla, dan Alya menjadi relawan untuk membagikan ke dua yayasan. Pertama PAUD dan learning centre untuk para Refugees,” tutur Miss Indonesia 2016 Natasha Mannuela kepada iNews.id, Jumat (16/10/2020).

Memperingati Hari Pangan Sedunia dengan berbagi, Natasha mengaku senang karena bisa berkontribusi dengan memberikan makanan bergizi, serta awareness tentang pentingnya nutrisi dan pengurangan sampah makanan di Indonesia.

“Senang sekali bisa bersama-sama merayakan World Food Day 2020 dengan menyebarkan awareness mengenai pentingnya sarapan bernutrisi dan kesejahteraan merata bagi semua orang, dan terakhir juga, mengenai pentingnya pengurangan sampah makanan di Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, Co-Founder FoodCycle Indonesia Astrid Paramita mengatakan bahwa di masa pandemi ini banyak keluarga yang terdampak secara ekonomi. Akibatnya, penghasilan makin berkurang dan anak-anak harus dihadapkan pada risiko kelaparan, serta kekurangan nutrisi.

“Pandemi Covid-19 telah memberikan kita pelajaran untuk bisa menghargai hal kecil yang selama ini kurang disyukuri keberadaannya, seperti makanan,” ujar Astrid.

“Sadar atau tidak, sering kali kita tidak menghabiskan makanan dengan alasan kenyang atau mengambil porsi terlalu banyak. Padahal di sekitar masih banyak saudara kita yang kurang beruntung dan harus bekerja lebih keras untuk mengisi perut mereka. Terlebih di masa pandemi ini, anak-anak kurang mampu di Indonesia selain terancam risiko penyakit, masih harus berhadapan dengan masalah kelaparan,” katanya.

Dia menjelaskan, jumlah anak kekurangan gizi di Indonesia meningkat akibat banyak keluarga yang kehilangan pendapatan selama pandemik Covid-19, sehingga mereka tidak mampu membeli makanan sehat dan bergizi.

Menurut laporan Oxfam, kelaparan saat pandemi Covid-19 diperkirakan mencapai 12 ribu per hari di akhir tahun 2020.  Dalam laporan yang dirilisnya, Oxfam menyebut potensi kematian akibat kelaparan bisa merenggut lebih banyak nyawa dari infeksi virus Covid-19.

“Melihat kondisi itu sekaligus dalam rangka Hari Pangan Sedunia (WFD 2020) yang dirayakan hari ini, FoodCycle Indonesia mengajak masyarakat membantu anak-anak keluarga prasejahtera mendapat asupan nutrisi layak melalui program kami untuk membagikan 15.000 paket sarapan. Setiap paket sarapan berisi satu roti, dua susu UHT, dan satu buah untuk setiap anak,” ucapnya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut