Foto Bugil di Vogue, Lady Gaga Akui Pernah Diperkosa di Usia 19 Tahun

JAKARTA, iNews.id – Banyak orang mengenal Lady Gaga sebagai penyanyi yang sukses di kancah internasional. Namun kenyataannya, tidak banyak yang tahu dia mengidap penyakit fibromyalgia hingga jadi korban pemerkosaan saat usianya 19 tahun.

Baru-baru ini Gaga kembali menyita perhatian dunia saat menjadi cover majalah Vogue edisi Oktober 2018. Dalam salah satu foto, Gaga terlihat tampil tanpa busana di sebuah bak mandi, dengan sebuah selimut berbulu yang membalut sekujur tubuhnya. Dia kemudian menunjukkan senyuman manisnya di hadapan kamera.

AntiBosan dan On Terus-Terusan: Moto g 56 POWER 5G, Smartphone Andal yang Siap Temani Setiap Petualangan

Sementara pada sesi wawancara, dia mengungkapkan sejumlah fakta menarik seperti ketika banyak orang mengatakan bahwa penyakit fibromyalgia yang diidapnya hanya gimmick semata.

“Saya sangat kesal dengan orang-orang yang tidak percaya fibromylgia itu nyata. Bagi saya dan para penderita lainnya, penyakit ini benar-benar sangat menyakitkan. Saya mengalami anxiety, depresi, PTSD, dan trauma, di mana gejala ini akan memengaruhi sistem saraf dan menimbulkan rasa nyeri yang hebat,” tutur Gaga kepada Vogue, Rabu (12/9/2018).

“Orang-orang harus lebih berbelas kasih. Penyakit kronik ini bukan lelucon. Setiap hari saya bangun tanpa tahu kondisi perasaan saya seperti apa,” ujarnya.

Sebelumnya, pelantun lagu Pokerface itu juga mengungkapkan bahwa dia pernah menjadi korban pemerkosaan ketika masih berusia 19 tahun. Gaga mengaku masih sangat trauma dan selalu mengalami sesak napas ketika mengingat pengalaman tragisnya itu.

“Tidak ada yang tahu. Saya merasa sudah mencoba berbagai cara untuk menghapus memori itu dari otak saya. Namun ketika memori itu menghantui pikiran saya, dia keluar seperti monster besar yang sangat jelek, dan saya harus menghadapi monster itu agar bisa sembuh,” kata Gaga.

Lebih lanjut gaga mengatakan, masalah kesehatan mental yang dialaminya seolah-olah membuatnya menjadi ‘pembohong’ terbesar di dunia, kerena dia merasa sangat sakit. Namun di satu sisi, tidak banyak orang yang mengetahuinya.

“Jadi, itulah mengapa saya mengakui memiliki PTSD. Saya tidak ingin bersembunyi lagi seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Saya merasa sangat kebingungan. Rasanya seperti baru menaiki roller coaster dan harus menuruni lereng gunung yang benar-benar curam. Rasa takut itu jatuh ke bagian perut dan tersangkut di diafragmaku,” kata peraih 6 Grammy Awards itu.

“Lalu aku mengalami kesulitan bernapas dan seluruh tubuhku menjadi kejang. Dan, aku mulai menangis. Seperti itulah rasanya menjadi korban trauma setiap hari, sangat menyedihkan,” katanya, dimuat Okezone.com.

Editor: Tuty Ocktaviany