Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Didi Riyadi Mendadak Bahas Laporan Polisi, Kenaikan Biaya IPL Apartemen Pemicunya!
Advertisement . Scroll to see content

Gara-Gara PPKM Darurat Didi Riyadi Tulis Surat Terbuka untuk Presiden, Ada Apa?  

Kamis, 15 Juli 2021 - 16:25:00 WIB
Gara-Gara PPKM Darurat Didi Riyadi Tulis Surat Terbuka untuk Presiden, Ada Apa?  
Didi Riyadi menuliskan surat terbuka untuk Presiden Jokowi yang diunggah di Instagram pribadinya. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Drummer grup band Element, Didi Riyadi, menulis surat terbuka yang dilayangkannya untuk Presiden, Joko Widodo. Surat diunggah di akun Instagram pribadinya Rabu (14/7/2021).
 
Dalam unggahannya, Didi memperkenalkan diri sebagai rakyat Indonesia yang bekerja sehari-hari sebagai seorang seniman. Dia juga mengaku sangat peduli dengan bangsa Indonesia sehingga dirinya berharap agar curahan hatinya bisa sampai ke Istana.
 
Pada kesempatan itu, Didi mengaku tidak setuju dengan wacana terkait perpanjangan PPKM Darurat di Jawa dan Bali. Terlebih bukan hanya dirinya saja yang merasakan imbas dari PPKM Darurat tersebut.
 
"Menolak perpanjangan PPKM Darurat Jawa & Bali Alasan: 1. Simple saja Pak, sudah pasti banyak yang kena imbasnya terlebih lagi soal perut, banyak yang tidak bisa kerja, tidak bisa menafkahi keluarga," tulis Didi Riyadi.
 
Tak hanya itu, menurutnya sejak awal pandemi banyak usaha yang gulung tikar, karyawan di PHK, dan seniman hingga musisi yang tidak bisa manggung. Dengan diadakannya PSBB ataupun PPKM, menurutnya tidak akan mampu untuk mengatasi masalah penyebaran Covid-19. Justru keadaaan itu akan membuat masalah baru bagi Indonesia, yakni masyarakat yang mati kelaparan.
 
"Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan," kata Didi.
 
Lewat tulisannya, bintang film Beauty & The Best itu juga memberikan usulan yang mungkin bisa menjadi pertimbangan pemerintah. Yakni menjalani lockdown, karantina, atau PPKM yang lebih ramah untuk masyarakat menengah ke bawah.
 
Pasalnya, banyak buruh harian yang hanya menerima upah jika mereka bekerja pada hari itu dan berdagang pada hari itu. Terlebih, tak sedikit pula masyarakat yang tidak memiliki penghasilan bulanan yang tetap.
 


Didi pun berharap pemerintah bisa mempertimbangkan usulannya, jika, hasil dari PPKM Darurat Jakarta & Bali tidak berdampak signifikan dan berkorelasi dengan penurunan kasus Covid-19, yakni untuk melakukan evaluasi strategi kebijakan dan koordinasi antar lembaga. 
 
Usulan kedua, melakukan sosialisasi dan edukasi secara masif tentang penanganan bagi yang terpapar Covid-19 dan pola hidup sehat untuk melawan Covid-19.
 
Ketiga, menggali ide dan terobosan baru dalam membuat kebijakan yang tidak melulu dan tidak hanya bersifat aturan, tetapi juga bersifat solutif bagi masyarakat yang terkena imbas ditetapkannya aturan itu. Dan terakhir, mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikasi mereka yang terpapar Covid-19 tetapi juga mengidentifikasi mereka yang terdampak pandemi secara ekonomi dengan alat ukur yang tepat.

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut