JAKARTA, iNews.id - Sukses menjadi musisi ternama tidak membuat Ahmad Dhani langsung puas. Rupanya, Dhani tertarik memiliki bisnis tour dan travel. Apa alasannya?
Ketertarikan Dhani pada bisnis tersebut memang bukan tanpa alasan. Belum lama ini, Dhani bersama Mulan Jameela berlibur ke Kota Yerusalem. Banyak hal menarik yang dilihatnya selama di sana hingga membuahkan peluang bisnis tour dan travel ke Kota Yerusalem.
Baca Juga
Profil dan Potret Suthida Bajrasudhabimalalakshana, Ratu Cantik Thailand yang Tampil di SEA Games 2025 Cabor Layang
Rencana bisnis baru Ahmad Dhani ini disampaikannya secara langsung. Menurutnya, kegiatan ini selain untuk berbisnis juga dapat menjadi ibadah."Saya rencananya mau buat satu kegiatan baru dalam beribadah di Yerusalem. Biasanya kan orang umrah. Padahal, Yerusalem sendiri memiliki banyak tempat wisata dan ibadah," kata Ahmad Dhani di kediamannya kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018).Melalui bisnis ini, Ahmad Dhani ingin menekankan Kota Yerusalem juga milik umat Islam. Mengingat selama ini stigma masyarakat berpandangan jika Yerusalem hanya milik agama tertentu saja."Yerussalem milik orang Islam juga. Menurut saya belum banyak yang ke sana. Bukan hanya bisnis, tapi kita membuka pikiran umat Muslim buat ziarah ke Al-Quds. Di sana itu ada hadis qudsi yang menyatakan jika kita mengunjungi masjid Al-Quds, maka dapat menghapus dosa," kata ayah lima anak itu.
Salah satu hal yang membuat Ahmad Dhani tertarik dengan Masjid Al-Qudus, yakni keaslian bangunan. Bangunan masjid tersebut masih seperti zaman dahulu dan belum mengalami perubahan sehingga terkesan lebih antik.
"Kalau ke Yerusalem ada Kota Hebron. Di situ ada makam Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sendiri diakui oleh tiga agama karena bapak dari para nabi.
Terkait tujuan menjalankan bisnisnya itu, Ahmad Dhani mengaku bukan untuk memperkaya diri."Sebenarnya ini bukan bisnis untuk memperkaya diri, tapi sekadar buat ajak teman-teman ke sana,” ujarnya.Awalnya, Ahmad Dhani merencanakan bisnisnya tersebut mulai Agustus 2018. Namun, dia memutuskan mengundur waktunya menjadi November. Pasalnya, suhu Yerusalem saat Agustus sedang panas-panasnya. Sementara November, cuaca Yerusalem dingin. Demikian dimuat Okezone.com. Editor: Tuty Ocktaviany