Ini Dia Pria Istimewa di Balik Kesuksesan Martha Tilaar
JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tidak mengenali sosok Martha Tilaar? Seorang pengusaha wanita berpengaruh di Indonesia yang bergerak di industri kecantikan sejak era 1970-an.
Di balik kesuksesan seorang Martha Handana, ada sosok pria bernama Henry Alex Rudolf Tilaar yang telah menemaninya lebih dari setengah abad. Henry Alex Rudolf Tilaar adalah suami dari Martha Tilaar yang telah menemani sosok pengusaha kelahiran Gombong tersebut selama 54 tahun.
Pada 12 Januari 1964, menjadi waktu yang dipilih untuk menyelenggarakan momen yang sakral bagi keduanya, yaitu pernikahan.
Bertemu di sebuah perguruan tinggi di Jakarta, Martha saat itu adalah seorang mahasiswa dan Alex merupakan asisten dosen yang cerdas. Saling jatuh cinta dan menjalin hubungan, bukan berarti tak ada rintangan bagi keduanya untuk memutuskan menikah.
"Karena saya keturunan Jawa dan dia (Alex) Manado, di zaman dulu susah untuk melaksanakan perkawinan antar suku. Jadi kita berjuang," kenang Martha kepada iNews.id di kediamannya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Selama lima tahun menjalin kasih, akhirnya keduanya menikah ketika Martha berusia 27 tahun dan saat itu sang suami berusia 32 tahun.
"Dia (Alex) itu profesor (banget), dan dia itu jujur sekali. Dia mengajari saya agar tidak cengeng, apa-apa harus bisa sendiri. Perempuan tidak harus selalu bergantung, tapi harus bisa mandiri," kata pengusaha 81 tahun tersebut kepada iNews.id di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Senin 7 Januari 2019.
Martha menceritakan, suaminya, Alex Tilaar merupakan sosok pria yang tidak romantis, tetapi dia adalah seorang akademisi yang jujur. Memiliki hobi membaca dan menulis buku, selama hidup bersamanya.
"Tipe romantis, engga lah. Dia sudah punya bini kedua, yaitu buku-bukunya. Kalau sudah pegang buku, jadi lupa sama saya. Kalau dia lagi baca, saya datang dia baca saja. Nanti nulis buku, itu hobinya," ucapnya.
Walaupun demikian, Martha mengaku terpesona dengan Alex karena kebaikannya yang membuatnya terharu. Sikap sang suami yang selalu mendukungnya dan mendorong agar dirinya menjadi perempuan mandiri, serta tidak cengeng.
"Saya pernah menangis, kok dia baik sekali. Dia juga yang mengajari saya mandiri, melakukan apa-apa sendiri, dan tidak cengeng. Dia selalu berdiri untuk mendukung saya," kata Martha bahagia.
Editor: Tuty Ocktaviany