Ini Hal Terakhir yang Dilakukan Sinead O'Connor sebelum Meninggal
LOS ANGELES, iNews.id- Penyanyi lawas yang juga dikenal sebagai aktivis Irlandia Sinéad O'Connor meninggal dunia pada usia 56 tahun, Rabu, (26/7/2023) waktu setempat. Kabar ini pertama kali diumumkan oleh keluarganya yang merasa begitu terpukul dengan kepergiannya.
Tak hanya keluarga, kepergian O'Connor jugq menyisakan duka mendalam pada publik Irlandia. Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan musik O''Connor dicintai di seluruh dunia dan bakatnya tak tertandingi. Sementara itu, Presiden Irlandia Michael D Higgins memuji keaslian O'Connor serta suaranya yang indah dan unik.
"Ada yang telah hilang dari Irlandia pada usia yang relatif muda adalah salah satu komposer, penulis lagu, dan pemain kami yang terhebat dan paling berbakat dalam beberapa dekade terakhir. Seseorang yang memiliki bakat unik dan hubungan luar biasa dengan pendengarnya, yang semuanya memiliki cinta dan kehangatan yang begitu besar untuknya. dia," kata Michael D Higgins.
Pembuat film Belfast Kathryn Ferguson ikut terpukul mendengar kabar kepergian O'Connor. Terlebih dia menjadi salah satu dari beberapa orang terakhir yang berbicara dengan O'Connor sebelum kematiannya.
Ferguson diketahui sedang mengerjakan film dokumenter tentang O'Connor, berjudul Nothing Compares yang merupakan persembahan spesial dan apresiasi untuk O'Connor. Film tersebut rencananya akan dirilis Sabtu, (29/7/2023) mendatang. Pembuatan film inilah yang menjadi pekerjaan O'"Connor sebelum meninggal.
"Film kami adalah surat cinta untuk Sinéad O'Connor. Itu dibuat selama bertahun-tahun. Dan dibuat karena pengaruhnya sebagai seorang gadis muda yang tumbuh di Irlandia. Dia adalah salah satu musisi paling radikal dan luar biasa yang pernah kami miliki. Dan kami sangat, sangat beruntung memilikinya."katanya kepada BBC Radio 4's Front Row
Namun sayang hingga saat ini belum diketahui penyebab meninggalnya penyanyi yang dikenal lewat lagu Nothing Compares 2 U itu. Hanya saja diketahui pada beberapa tahun terakhir sang musisi berjuang sembuh dari penyakit gangguan mentalnya.
Editor: Elvira Anna