Jenazah Ayahanda Olla Ramlan Dimakamkan, Isak Tangis Keluarga Pecah

JAKARTA, iNew.id – Hari ini Muhammad Ramlan dimakamkan di Tanah Kusir Jakarta. Isak tangis pun tak bisa dibendung dari keluarga yang ditinggalkan saat acara pemakaman jenazah ayahanda Olla Ramlan.

Sekitar pukul 10.00 WIB, iring-iringan mobil yang mengantar almarhum Muhammad Ramlan mulai datang memasuki tempat pemakaman umum Tanah Kusir. Isak tangis pun pecah saat jenazah almarhum Muhammad Ramlan dimasukkan dalam liang lahat.

ShopeeFood Deals Hadirkan Kejutan Akhir Tahun lewat Promo Spesial Burger King Rp1

Tampak Olla Ramlan, Cynthia Ramlan, serta saudara lainnya meski mengenakan kacamata hitam, tak kuasa menahan isak tangis saat ayahanda dimakamkan. Taburan dan untaian bunga menutupi tanah peristirahatan terakhir Muhammad Ramlan. Iringan doa, serta isak tangis masih mewarnai selang beberapa menit setelah almarhum dikebumikan.

Dalam kesempatan itu, salah satu keluarga Olla Ramlan, Erlangga tampak tampak mengucapkan rasa duka yang mendalam atas kepergian almarhum Muhammad Ramlan. Erlangga juga menekankan tentang pentingnya kekeluargaan.

"Beliau selalu mengajarkan anak-anaknya, kalau keluarga itu nomor satu. Semoga itu menjadi ilmu bermanfaat bagi kami yang bisa melapangkan jalan beliau ke jalan Allah. Insya Allah abah hari ini menghadap Allah dalam keadaan baik dan husnul khatimah," ucap Erlangga di depan liang lahat.

Seperti diketahui, Muhammad Ramlan meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin 4 Juni 2018, pukul 18.05 WIB. Almarhum meninggal akibat kanker dan liver yang dideritanya, serta sudah menjalani pengobatan berkali-kali.

Kesehatan Muhammad Ramlan terus merosot hingga berat badannya turun 13 kilogram dan sempat BAB berdarah. Pada malam hari, sempat diperiksa oleh dokter dan diberi obat.

Namun keesokan paginya, Senin 4 Juni 2018, pria yang dipanggil abah oleh Olla, Cynthia, dan Jelita itu sempat mengeluh dadanya sesak pada pagi hari dan dilarikan ke UGD. Sempat ditangani oleh dokter, namun karena kondisi kesehatannya yang semakin menurun, Muhammad Ramlan pun menghembuskan napas terakhirnya.

Editor: Tuty Ocktaviany