Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hapus Siluet Jokowi, Projo Mau Ganti Logo
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Optimistis Indonesia Bisa Jadi Pusat Fashion Muslim Dunia

Kamis, 26 April 2018 - 21:31:00 WIB
Jokowi Optimistis Indonesia Bisa Jadi Pusat Fashion Muslim Dunia
Presiden Jokowi bersama jajaran menteri dan pelaku industri fashion. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Indonesia memiliki banyak potensi, khususnya di industri fashion Muslim. Potensi inilah yang membuat Presiden Joko Widodo optismistis jika Indonesia bisa menjadi pusat fashion Muslim dunia ke depannya.

Kepercayaan tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu pelaku fashion di Istana Bogor.

"Saya percaya industri busana muslim Indonesia bisa menguasai pasar, baik di dalam negeri maupun pasar ekspor," kata Presiden Jokowi melalui keterangan foto di Instagram pribadinya, Kamis (26/4/2018).


Tampak di foto unggahan itu, Presiden Jokowi bersama para pelaku fashion, termasuk desainer Indonesia sekaligus National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma.

"Insyaallah dengan kerja keras dan kreativitas kita pasti bisa jadi pusat fesyen muslim dunia," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan dalam satu tahun ini, industri fashion secara keseluruhan di Tanah Air memiliki nilai ekonomi sebesar Rp166 triliun. Di mana Rp54 triliunnya disumbang dari sektor busana Muslim. "Ini kekuatan kita," katanya.

Dukungan pemerintah dalam industri fashion juga terlihat ketika Presiden Jokowi membuka pergelaran acara fashion Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018. Saat itu, Jokowi mengatakan industri fashion memainkan peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia.

"Saya yakin, industri fashion memiliki masa depan yang cerah. Terlebih busana Muslim dari Indonesia yang sangat luar biasa, sangat digandrungi," ucapnya di Jakarta Convention Center, Senayan, Kamis 19 April 2018.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan saat ini masyarakat Indonesia hidup di era lifestyle. Jadi, bukan hanya era globalisasi semata.

"Saat ini, ratusan jiwa di seluruh dunia sedang dalam proses naik kelas bergabung dalam kelas menengah yang penuh dengan gaya hidup," ucapnya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut