Karya Terakhir Opi Bachtiar Hiasi Pagelaran Sabang Merauke 2025, Gabriel Harvianto Pemakainya!
JAKARTA, iNews.id - Penyanyi Gabriel Harvianto mengenakan koleksi terakhir rancangan almarhum Opi Bachtiar untuk Pagelaran Sabang Merauke 2025.
Busana yang terinspirasi dari Papua itu dikenakan Gabriel Harvianto atau yang akrab disapa Gabhoy saat membawakan lagu 'Sajojo'. iNews.id berkesempatan melihat langsung koleksi tersebut saat menghadiri Final Rehearsal Pagelaran Sabang Merauke 2025 di Wana Graha Bhakti Yasa, Yogyakarta, pada Rabu 13 Agustus 2025.
Siapa sangka, di balik busana bernuansa putih dan dihiasi bulu-bulu serta tembikar khas Papua, ada cerita sedih nan mengharukan. Seperti dijelaskan sebelumnya, itu merupakan baju rancangan terakhir Opi Bachtiar sebelum meninggal dunia pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Lantas, seperti apa cerita di balik busana tersebut? Gabhoy menuturkan secara lengkap dalam pembahasan berikut ini.
Siapa yang menyangka, kemeja putih dengan ornamen khas Papua yang dikenakan Gabriel Harvianto di lagu 'Sajojo' pada Pagelaran Sabang Merauke 2025 menjadi rancangan terakhir artis sekaligus desainer Opi Bachtiar.
Gabhoy pun tidak menyangka hal tersebut. Menurutnya, koleksi tersebut akhirnya menjadi tanggung jawab besar ketika dikenakan.

"Ini menjadi tanggung jawab aku membawakan karya almarhum agar semua terpukau dengan karya almarhum," kata Gabhoy.
Dia melanjutkan, "Ya, aku berharap almarhum Opi energinya terasa sampai ke aku maupun penonton yang melihat, sehingga kami bisa melanjutkan dengan baik."
Gabhoy mengaku sangat kehilangan sosok Opi. Terlebih, sesi fitting hanya dilakukan sekali dan itu menjadi pertemuan terakhir dengan almarhum.
Di momen fitting itu, katanya, revisi hanya ada di bagian ukuran, selebihnya sudah sesuai. Menurut ceritanya, di momen ini juga Opi banyak bercerita mengenai koleksi yang terinspirasi dari tanah Papua tersebut.
"Dia ceritain semuanya, detail banget. Termasuk adanya aksen bulu-bulu, pun ornamen rotan dan tembikar alami di kemejanya. Detail banget," kata Gabhoy.
Dan ketika takdir memutuskan bahwa Opi meninggal dunia, koleksi tersebut akhirnya diteruskan oleh tim Opi.
"Ini sesuai dengan apa yang diinginkan Opi. Itu juga yang bikin aku nangis dan gak mau pakai saat latihan pertama. Aku nangis lihat baju ini," ungkap Gabhoy.
Tapi, penyanyi itu tidak ingin larut dalam kesedihan. Dia ingin mengenakan karya Opi dengan suka cita dan membawa nama Opi bersinar di panggung Pagelaran Sabang Merauke 2025.
"Kami semua kehilangan, tapi kami gak mau sedih, karena kami yakin Opi sudah bahagia. Lewat karya ini, semoga aku bisa merepresentasikan karya terbaik Opi dan juga Papua," tambah Gabhoy.
Sebelumnya, Opi mengatakan kalau untuk karya ini dirinya tidak menggunakan wastra Papua. Meski begitu, dia menghadirkan looks dengan material alam. Motif yang ada di busana ini datang dari suku Asmat Papua.
"Koleksi ini dibuat grande, tapi tidak membuat Gabhoy kelelep, tapi memaksimalkan tampilannya," ungkap Opi dalam unggahan Instagram.
Menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana nasib koleksi tersebut? Menurut Gabhoy, yang jelas koleksi akan disimpan oleh tim Pagelaran Sabang Merauke.
Namun, jika pentas musikal tersebut tahun depan ada lagi dan Gabhoy kembali ditunjuk untuk berpartisipasi, maka karya Opi tersebut akan dipakai lagi.

"Tahun depan jika Pagelaran Sabang Merauke masih ada dan saya masih diajak berpartisipasi untuk menyanyikan lagu Sajojo, koleksi ini bisa dipakai lagi," ungkap Gabhoy.
"Disimpan sama team Pagelaran Sabang Merauke, tapi karena ini ukuran saya, jadi gak ada lagi yang bisa pakai selain saya. Terima kasih Opi, we miss you already," tambahnya.
Sebagai informasi, Pagelaran Sabang Merauke 2025 akan diselenggarakan pada 23 dan 24 Agustus 2025 di Indonesia Arena, Jakarta.
Editor: Muhammad Sukardi