Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 131.393 Orang Indonesia Kena DBD Sepanjang 2025, Karawang Mendominasi!
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Meningkat hingga Ribuan, Kemenkes: Vaksinasi Sudah Kita Siapkan

Kamis, 26 Oktober 2023 - 21:13:00 WIB
Kasus Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Meningkat hingga Ribuan, Kemenkes: Vaksinasi Sudah Kita Siapkan
Kasus cacar monyet di Indonesia diprediksi capai angka ribuan, ini kata Kemenkes. (Foto: Ilustrasi)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kasus cacar monyet di Indonesia kembali bertambah hingga menjadi 14 yang sudah terkonfirmasi. Pasien cacar monyet tersebut diketahui mengalami gejala dan tengah diisolasi di rumah sakit.

Hal itu diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu. Dia menjelaskan, meningkatnya kasus cacar monyet tahun ini dibanding tahun lalu karena saat itu berbarengan dengan Covid-19, sehingga badan kesehatan dunia (WHO) masih fokus terhadap pandemi.

"Kelompok tertentu juga belum ketemu dan masih jarang, dan kasus pertama ini kontak sama penderita dari Belanda," kata dr Maxi kepada media dalam konferensi pers virtual, Kamis (26/10/2023).

Dr Maxi menyebut, tahun ini kasus cacar monyet sudah transmisi lokal dan pasti bertambah setiap tahunnya. Bahkan, dengan melonjaknya kasus cacar monyet, epidemiolog memprediksi kasusnya akan melonjak.

"Epidemiolog memprediksi jumlah populasi (terinfeksi) bisa sampai 3600 kasus dalam setahun," ujar dia.

Sebab itu, pihaknya pun melakukan berbagai penanganan agar kasus cacar monyet tidak semakin bertambah. Salah satu yang dilakukan adalah dengan vaksinasi.

"Vaksinasi yang sudah kita siapkan sejak akhir tahun lalu itu 1.000 dosis untuk 447 orang karena dua dosis, dan kita memprioritaskan kriteria kelompok LSL, orang yang pernah kontak langsung, dan berhubungan seks dua minggu terakhir," kata dr Maxi.

Selain itu, pihaknya juga memberi edukasi kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan tidak melakukan hubungan seksual ketika bergejala.

"Kalau pun nggak ada gejala dan melakukan hubungan seks biar aman pakai kondom," ujar dia. 

Selain itu, dia juga menyebut kasus tersebut bisa menyebar ke daerah lainnya. "Potensi besar sekali, tinggal menunggu waktu," tambah dia.

Sebab itu, dr Maxi meminta kepada kelompok yang positif ini untuk terbuka dan memberitahu dengan siapa saja mereka berhubungan. "Mereka berhubungan dengan siapa teman-temannya, adakah yang di luar Jawa, barangkali ada temannya yang dari Bali datang," tuturnya.

Dia menambahkan, keterbukaan dari para pasien yang positif ini sangat dibutuhkan karena untuk melakukan tracing agar kasus ini tidak meluas ke daerah lainnya.

"Kalau mereka terbuka kami gampang sekali melakukan tracing, kapan mereka kontak terakhir, tapi kalau menunggu sulit," jelas dia.

Selain itu, pihaknya juga melakukan surat edaran ke semua fasilitas kesehatan. Cara ini juga sudah sempat pihaknya lakukan tahun lalu. "Kami sudah kumpulkan kembali dengan teman-teman di daerah untuk melakukan kewaspadaan dan surveilans."

Editor: Siska Permata Sari

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut