Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mengenang Roekiah, Artis Tercantik Era Kolonial Meninggal akibat Kekejaman Jepang
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Asmara Marlia Hardi Artis Top Era 1970-an, Menikah 2 Kali Berpisah karena Dilarang Main Film

Minggu, 12 September 2021 - 16:43:00 WIB
Kisah Asmara Marlia Hardi Artis Top Era 1970-an, Menikah 2 Kali Berpisah karena Dilarang Main Film
Kisah asmara Marlia Hardi artis top era 1970-an. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Masih ingat dengan sosok Marlia Hardi, artis yang mahir berperan sebagai ibu dan perempuan tua di era 1970-an. Karakter ibu bijak bahkan sangat melekat dalam diri Marlia hingga akhirnya dia wafat pada 1984. 

Marlia adalah artis kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 10 Maret 1927. Jauh sebelum dia terkenal dalam peran sebagai Bu Mar, Marlia memulai kariernya sebagai seorang pemain sandiwara, yang mementaskan Pelangi Hijrah bersama Pak Kasur.

Marlia pernah mengenyam pendidikan di HIS di Magelang. Lalu, masuk sekolah rumah tangga, juga di Magelang. Akhirnya pada 1945, dia dijodohkan orangtuanya dengan seorang bernama Hardjo Samidi atau disingkat Hardi. 

Suami pertama Marlia kala itu merupakan seorang pegawai di jawatan sensor film. Dilansir dari berbagai sumber, dan YouTube MesinWaktu, Minggu (12/9/2021), kehidupan Marlia dan suaminya di masa revolusi kemerdekaan (1945-1949) sangat menderita. Suatu ketika, suaminya ditangkap dan ditawan tentara Belanda. Alhasil Marlia harus menghidupi diri dengan berjualan garam dan barang keperluan sehari-hari lainnya.

Setelah suaminya dibebaskan pada Desember 1949, mereka hijrah dari Magelang ke Jakarta. Dari situlah awal mula Marlia mulai terjun ke film sebagai figuran. Film pertamanya berjudul +Untuk Sang Merah Putih (1950). Di film itu, dia masih bermain sebagai seorang gadis.

Sayang, karier cemerlang di dunia film tak berimbang dengan kehidupan rumah tangga. Marlia terpaksa bercerai dengan Hardi pada 1956. Meski begitu, dia tetap menyematkan nama Hardi di belakang namanya. Maklum, nama itu sudah kadung tenar sebagai nama panggung.

Selang tiga tahun, pada 1958 dia menikah kembali dengan Zaenal Arifin. Pernikahannya hanya berlangsung hingga 1964. Marlia terpaksa bercerai karena Zaenal tak setuju dia main film. Zaenal lalu meninggalkan Marlia tanpa surat talak ke Jepang untuk menikah lagi, dan bermukim di sana.

Setelah bercerai dua kali, akhirnya Marlia memutuskan fokus pada dunia film. Pada 1973, sandiwara televisi berjudul Keluarga Baru ditayangkan untuk mengisi acara anak-anak setingkat SD dan SMP. Ternyata, sandiwara yang dipimpin Marlia ini bisa memikat hati penonton segala lapisan. Sandiwara televisi itu berlanjut dengan Keluarga Marlia Hardi.

Sebagaimana judulnya, Keluarga Marlia Hardi menceritakan tentang kehidupan sehari-hari suatu keluarga. Tokoh utama adalah Marlia Hardi, sebagai Bu Mar, seorang ibu rumah tangga yang bijak. Dia didampingi suaminya, Pak Awal, dan tiga anaknya, Didu, Kiki, dan Ruri, serta seorang pembantu rumah tangga, Bi Supi.

Di sandiwara ini, Marlia Hardi bermain bersama aktor dan aktris lain yakni Awaluddin, Musa Sanjaya, Tuti Harianika, dan Sofia Amang Rahman sebagai Bi Supi.

Pada era 1980-an, Marlia Hardi masih aktif di dunia film hingga satu tahun sebelum kepergiannya untuk selama-lamanya. Film-film terakhirnya yakni Sundel Bolong (1981), Buaya Putih (1982), Titian Serambut Dibelah Tujuh (1982), dan Anakku Terlibat (1983).

Satu tahun setelahnya, tepatnya pada bulan Juni 1984, Marlia Hardi dikabarkan meninggal dunia di usia 57 tahun. Hal yang membuat heboh, dia ditemukan gantung diri di kusen pintu. 

Kabar kematian yang mendadak dan tidak wajar tersebut tentu mengagetkan publik saat itu. Sebab, semasa hidupnya, Marlia Hardi dikenal selalu memerankan tokoh ibu yang bijaksana. Rupanya, diketahui dari pihak yang berwenang, Marlia memutuskan bunuh diri lantaran jeratan utang dalam kegiatan arisan.

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut