Kisah Hijrah Dea Mirella, Sempat Salahkan Tuhan saat Anak Meninggal

JAKARTA, iNews.id - Cobaan hidup selalu menimpa pada setiap manusia. Begitu pula dialami oleh Dea Mirella yang mendapat berbagai cobaan dan salah satunya adalah kehilangan anaknya.

Sang buah hati yang lahir prematur meninggal pada 21 April 2016. Perasaan sedih dan kehilangan membuat Dea sempat berkeluh kesah dan menyalahkan Tuhan.

Sering Main HP di Toilet Sambil BAB, Waspada Ancaman Ambeien

"Perjalanan hidupku tiga tahun kemarin yang bertubi-tubi. Pukulan yang terberat itu anakku yang lahir prematur meninggal. Sampai pada titik aku bertanya kepada Allah, jadi mengeluh kenapa kok cobaanya berat banget," ujar Dea saat berkunjung ke iNews.id di iNews Center, Jakarta, Rabu (15/5/2019).

"Padahal hidupnya lempeng-lempeng aja dan nggak neko-neko aku juga beribadah dengan benar," imbuhnya.

Keluhan Dea akhirnya terjawab dari seseorang yang mengirimkan pesan ke Instagramnya. Pesan tersebut meminta agar Dea bersabar dalam menghadapi cobaan. Menurutnya cobaan yang dihadapai Dea adalah bukti rasa sayang Tuhan kepadanya. Hal ini membuat Dea tersadar dari kekhilafan yang dibuatnya.

"Hingga suatu hari keluhanku dijawab saat itu juga melalui orang yang mengirim inbox di Instagram. Dia bilang Mbak Dea sabar ya sebenarnya Allah sedang sayang sama mbak Dea, karena Allah sedang menyiapkan malaikat yang menunggu mbak di surga. Tinggal mbak menjadi solehah aja, diperbaiki apa aja yang belum benar," ujarnya.

Dea langsung berpikir apa yang belum benar dalam dirinya selama ini. Dia teringat bahwa saat itu belum berhijab dan seketika itu dia memutuskan untuk memakainya hingga sekarang.

"Pada saat itu aku bilang apa yang belum benar dalam diriku. Aku ingin masuk surga ya Allah. Oh iya ternyata aku belum berhijab. Saat itu aku nggak punya persiapan untuk berhijab dan hanya punya dua jilbab. Aku langsung memutuskan untuk menutup pakai hijab dan saat memakai aku merasa tenang banget. Semua masalah aku ikhlasin kepada Allah. Alhamdulillah sampai detik ini aku merasa hidupku paling bahagia," ujarnya.

Editor: Adhityo Fajar