Kisah Inspiratif Perjalanan Karier Rano Karno, Si Doel Anak Betawi yang Sukses

JAKARTA, iNews.id - Perjalanan karier Rano Karno menjadi kisah inspiratif untuk para generasi muda sedang mengejar cita-citanya saat ini. Pecinta film 'Si Doel Anak Sekolahan' pasti sudah tak asing lagi dengan sosok Rano Karno yang berperan sebagai si Doel anak Betawi ini.

H. Rano Karno, S.I.P lahir di Jakarta, 8 Oktober 1960 dari pasangan Soekarno M. Noer dan Lily Istiarti. Dia adalah putra ke tiga dari 6 bersaudara, dengan 2 kakak Rubby Karno, Tino Karno, dan 3 adik, Santi Karno, Suti Karno, serta Nurli Karno. Rano kemudian menikah dengan Dewi Indriati pada 8 Februari 1988 dan mengadopsi 2 orang anak, Raka Widyarma dan Deanti Rakasiwi.

Hamish Minta Maaf Seret Sabrina di Tengah Perceraian dengan Raisa, Ini 3 Batasan Pertemanan Sehat!

Di Indonesia, Rano Karno sendiri dikenal sebagai aktor, penyanyi, politikus sekaligus sutradara keturunan Jawa dan Minangkabau, Sumatera Barat yang sangat populer. Dia memulai karirnya di dunia hiburan sejak berusia 9 tahun, tepatnya saat diajak sang ayah, Soekarno M. Noer, yang juga merupakan aktor senior Indonesia untuk turut mengambil peran di film Lewat Tengah Malam (1971).

Rano Karno menjadi aktor segudang prestasi

Berkat aktingnya yang apik, Rano pun didapuk sebagai pemeran utama di film Si Doel Anak Betawi (1973) dan beberapa film lainnya. Melalui film-filmnya tersebut, aktor yang sempat belajar seni peran di East West Player, Amerika Serikat ini pun berhasil meraih berbagai penghargaan, mulai dari taraf nasional hingga internasional.

Dari perannya di film Rio Anakku (1973), Rano memperoleh penghargaan Aktor Harapan I PWI Jaya (1974). Kemudian, dalam Festival Film Asia 1974 di Taipei, Taiwan, ia meraih hadiah The Best Child Actor.

Rano Karno menjadi sutradara

Ketika industri film Indonesia redup, Rano mulai beralih menjadi sutradara sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karnos Film, yakni 'Si Doel Anak Sekolahan'.

Sinetron yang tayang di RCTI itu berkisah mengenai kehidupan Doel dan keluarganya, keluarga Betawi yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional meskipun hidup di tengah-tengah arus perkotaan dan modernisasi.

Sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan' langsung melejit saat pertama kali ditayangkan. Bahkan menjadi salah satu acara paling terkenal dan mengalahkan popularitas produksi-produksi asing yang saat itu mendominasi televisi Indonesia.

Rano Karno luncurkan album perdana

Selain dunia seni peran, Rano juga pernah terjun ke dunia tarik suara. Rano telah mengeluarkan beberapa album, antara lain Enak Sekali Cing dan Koleksi Lengkap Rano Karno. Dia membawakan genre pop berlirik romantis tentang cinta remaja. Seluruh albumnya itu terhitung laris manis di pasaran.

Rano Karno terjun ke dunia politik

Kemudian di awal tahun 2007, Rano berpamitan kepada insan film nasional, untuk lebih berkonsentrasi dalam 'karier baru'-nya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.

Namun di pertengahan 2007, muncul iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo. Hal ini sempat memunculkan rumor bahwa Rano mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari Fauzi Bowo. Meski hal itu akhirnya ditepis oleh kedua pihak.

Rano menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang

Tak berhenti di sana, Rano kembali menghebohkan publik di penghujung 2007. Dia menyatakan telah ditetapkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang, sesuai dengan keputusan partai pendukung untuk mendampingi Calon Bupati Ismet Iskandar pada Pilkada Tangerang 2008. Pasangan ini kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013.

Rano menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten

Pada 2011, Rano mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur Banten untuk mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007-2011). Hasilnya, berdasarkan hasil perhitungan yang diumumkan KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011, pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan hasil pilkada Banten. Rano pun harus mengajukan surat pengunduran diri karena tidak mungkin menjalani dua jabatan sekaligus.

Rano Karno ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Banten

Kemudian pada 13 Mei 2014, Rano Karno ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Plt. Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan terkait kasus suap pilkada di MK.

Rano Karno menjadi anggota DPR

Kini, Rano menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menjabat sejak 1 Oktober 2019. Ia mengaku mengincar kursi Komisi X. Sebab, komisi yang membidangi pendidikan, kebudayaan, dan olahraga itu dirasa cocok dengan pengalamannya. Beruntungnya, Rano berhasil mendapatkan kursinya itu saat ini.

Tetap eksis di dunia hiburan dan media sosial

Meski sudah menjadi pejabat penting, Rano Karno masih tetap eksis di dunia hiburan dan media sosial. Ia sering membagikan berbagai aktivitasnya, termasuk saat syuting Amanah Wali 6 yang diproduksi MNC Pictures serta promosi film terbarunya, 'Pelangi Tanpa Warna' di Instagram-nya @si.rano. Tak jarang, Rano pun mendapat endorsement dari para pelaku usaha.

Selain Instagram, Rano Karno juga aktif di kanal YouTube si Rano. Beberapa momen saat liburan dan berkumpul bersama keluarga dan kerabat kerap ia bagikan di sana. Konten-kontennya yang seru dan menghibur rupanya mengundang minat masyarakat, hingga kini Rano memiliki 292 ribu subscriber.

Perjalanan karier gemilang Rano Karno ini tentu bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda. Ia membuktikan bahwa dengan kegigihan serta kerja keras, semua keinginan pasti bisa terwujudkan. Bahkan, Rano pun pandai memanajemen waktu sebagai pejabat sekaligus aktor saat ini.

Editor: Dyah Ayu Pamela