Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : SBY Gelar Pameran Lukisan, Tekankan Seni sebagai Jalan Perdamaian
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Pelukis Wanita Nuraeni HG, Berawal Pertemuannya dengan Maestro Seni Hendra Gunawan di Rutan

Rabu, 14 Juni 2023 - 22:23:00 WIB
Kisah Pelukis Wanita Nuraeni HG, Berawal Pertemuannya dengan Maestro Seni Hendra Gunawan di Rutan
Perjalanan pelukis wanita Nuraeni HS berawal dari pertemuannya dengan seniman Hendra Gunawan di Rutan Kebon Waru, Bandung, Jawa Barat. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Banyak pelukis Indonesia lahir dan besar hingga melegenda sampai sekarang. Sebut saja Raden Saleh, Affandi Koesoema, Basoeki Abdullah dan pelukis hebat lainnya. 

Nama mereka tidak hanya dikenal kalangan pecinta seni dan kolektor dalam negeri tapi juga mancanegera. Menariknya tak hanya pelukis pria, Indonesia juga memiliki seniman lukis wanita.

Salah satunya Nuraeni HG. Istri mendiang meastro pelukis Hendra Gunawan ini menggelar pameran tunggal lukisan yang mempresentasikan pengalaman hidupnya. 

Salah satu yang menarik perhatian adalah pertemuannya dengan mendiang Hendra Gunawan di Rutan Kebon Waru, Bandung, Jawa Barat. Ini bukanlah sekadar kebetulan. 

Nuraeni yang memiliki kecintaan dan ketertarikan di dunia kesenian telah mewarnai proses berkesenian dimulai dari menyanyi tunggal, paduan suara, bermain drama, menjadi mayoret dan memimpin kelompok drumband di organisasi Pemuda Rakyat. Selanjutnya, mengantarkan dirinya pada peristiwa tragedi kemanusiaan 1965 yang sama sekali tidak dia mengerti dan pahami. 

Melalui proses panjang, Nuraeni harus menjalani dan menerima segala tuduhan yang kemudian menyeretnya sebagai tahanan politik dan dikirim ke Rutan Kebon Waru. Saat menjalani tahanan politik di Kebon Waru, Nuraeni bersama beberapa kawannya mendapat kesempatan belajar melukis dibimbing langsung Hendra Gunawan. 

Selama proses belajar melukis Hendra Gunawan melihat bakat dan talenta yang sangat tinggi dari Nuraeni. Di Studio kerja Hendra Gunawan Penjara Kebon Waru, Nuraeni pun terus mengasah kepiawaiannya. 

Bahkan, dia dipercaya terlibat kolaborasi bersama Hendra Gunawan dan pelukis lainnya dalam proyek seni pesanan lukisan. Pada 1972 Nuraeni dinyatakan bebas. Selama masa kebebasannya Nuraeni terus berkarya. 

Enam tahun kemudian, tepatnya 1978 Hendra Gunawan dinyatakan bebas, Nuraeni yang telah menikah di Penjara Kebon Waru memiliki waktu dengan sang maestro untuk kembali menjalani kehidupan bersama dan terus melukis. Baik Nuraeni maupun Hendra Gunawan, keduanya saling menghormati pada titik pencapaian masing-masing. 

Mereka seperti saling memberikan pengaruh atas pemikiran dan pengalaman pribadinya sebagai seniman, termasuk gagasan, teknik maupun pemilihan warna yang dihadirkan.

Rizki A Zaelani, kurator pameran mengatakan, bagi seorang Nuraeni HG, bisa jadi lukisannya adalah bidang kiasan tentang ‘penjara hati.’ Bidang lukisan yang diperkenalkan pada Nuraeni, pada sekitar akhir 1960-an, adalah bidang imajinasi tentang ‘jendela’ yang justru mengunggulkan cara-cara penggalian dan pengungkapan dunia-dalam diri manusia. 

Nuraeni tak menghayati jendela lukisan sebagaimana para pelukis pemandangan alam membayangkan hamparan keindahan alam yang terletak ‘di balik’ bingkai kanvas lukisan. 

Menurut Rizki, Nuraeni belajar mengenal dan memahami pokok yang molek dalam ekspresi sebuah lukisan justru adalah kesatuan kekuatan hidup yang dipancarkan interaksi kehidupan orang-orang biasa di antara hamparan alam yang tidak hanya indah tetapi juga mengandung misteri hidup yang tak terukur. 

Cara belajar Nuraeni membiasakan dirinya untuk memahami gambaran dinamika kehidupan orang-orang biasa sebagai wujud pernyataan ekspresi seni yang tidak biasa.

Nuraeni belajar melukis langsung dari seorang pelukis yang dinggap para sejarawan seni sebagai salah satu bagian dari tiga sosok penting yang membentuk perkembangan seni lukis Indonesia, yaitu Sudjojono, Affandi, dan Hendra Gunawan. Lukisan-lukisan Nuraeni adalah imajinasi tentang sebuah bidang lukisan sebagai jendela, yang dipahami secara jelas dan langsung sebagai ruang dan dinding penjara yang memisahkan dirinya dengan realitas hidup yang dipahami masyarat secara umum. 

Ruang dan dinding-dinding penjara memisahkan Nuraeni dari pemandangan tentang keluarga, teman-teman yang pernah dikenalnya, alam tatar Parahiyangan yang indah, atau realitas hidup keseharian mayarakat. Tidak semua orang diharuskan menjadi terbiasa menghidupi jeruji pemisah antara hidup yang dijalani dengan realitas bebas di luarnya. 

Bagi Nuraeni sebagaimana juga guru melukisnya, penjara justru adalah perluasan dari manifestasi ‘rumah ke-diri-an’ atau ‘dunia-dalam’ yang memiliki jendela untuk melihat keluar, membayangkan bagaimana kebahagiaan hidup orang-orang biasa di luar sana. Dinding dan jendela penjara Kebon Waru adalah tapal batas yang memisahkan Nuraeni maupun sang guru untuk melihat pemandangan tentang kebahagiaan orang-orang biasa dalam keseharian hidup.

Rizki menuturkan sebagai sebuah pengalaman, Nuraeni tak hanya menerima ‘turunan’ format bentuk-bentuk dan cara-cara komposisional bidang gambar dari Hendra Gunawan, dia juga kemudian manafsirkannya menjadi cara membentuk dan mengkomposisikan bidang gambar berdasarkan dunia perasaan yang dialaminya. 

Rizki menggarisbawahi, setidaknya ada dua hal penting yang bisa dikenali dalam ekspresi lukisan-lukisan yang dikerjakan Nuraeni hingga saat kini. Pertama, bentuk, warna-warna, dan komposisi bentuk yang dikerjakannya tidak terpisahkan dari kekuatan unsur rasa. Kedua, Seluruh ekspresi yang dinyatakan Nuraeni dilahirkan oleh semacam logika penciptaan khas yang muncul dari dimensi kenangan-kenangan (realm of memories) tentang hidup.

Pameran tunggal Penjara Hati Nuraeni HG dilaksanakan di Energy Buliding Jakarta, pada 14-16 Juni 2023. Sebanyak 11 karya yang dipilih kurator menjadi presentasi yang mewakili perjalanan hidupnya. Karya-karya itu di antaranya dibuat pada periode 1970, 1978,1982, 1983 dan 2003. 

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut