Luna Maya Bekukan Sel Telur Agar Bisa Punya Momongan, Seperti Ini Prosedurnya
JAKARTA, iNews.id - Artis Luna Maya menjalani prosedur pembekuan sel telur yang dikenal Freeze egg. Keputusan tersebut dilakukan supaya dirinya tetap bisa memiliki momongan meski usianya terus bertambah.
“Aku udah freeze egg, aku pikir dengan teknologi dan pola hidup aku, aku rasa aku cukup sehat untuk seusiaku dan aku masih punya energi itu dan entah kenapa aku ngerasa aku enggak terbebani oleh usia sih, enggak tahu kenapa," ujar Luna Maya dalam sebuah video, dikutip iNews.id pada Selasa (18/1/2022).
Video yang dibagikan tersebut kemudian viral di TikTok. Mengetahui Luna Maya menjalankan prosedur yang berkaitan dengan rencana kehamilan, netizen pun mendoakan sang aktris segera menemukan jodoh terbaik.
Saat ini Luna Maya memang belum membicarakan tentang pernikahan di depan publik. Bahkan Luna masih nyaman sendiri dan belum mempublikasikan hubungannya. Meski demikian, mantan Ariel NOAH itu sadar akan risiko bagi seorang perempuan yang menikah di usia senja, yakni masa kehamilan.
Di usianya yang tak lagi muda, tentu risiko saat hamil akan semakin tinggi, apalagi memasuki masa menopause. Karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan adalah membekukan sel telur.
Sel telur yang beku itu akan disimpan, kemudian bisa dicairkan dan dibuahi, lalu ditanam di rahim jika berencana hamil. Sebenarnya, Luna sudah berniat menjalankan prosedur ini sejak lama. Namun memang teknologi tersebut baru tersedia di Indonesia belum lama ini.
Membekukan sel telur dan sperma memang cukup populer dilakukan. Di luar negeri, banyak pria dan wanita yang telah melakukan hal tersebut sebagai bentuk 'investasi' di masa depan. Seperti yang diketahui, seiring bertambahnya usia, kualitas sel telur dan sperma semakin menurun.
Bagi pria dan wanita yang berencana memiliki anak di masa depan tapi belum mau menikah, membekukan sel telur atau sperma bisa menjadi alternatif demi menjaga kualitas. Nantinya sel telur atau sperma yang dibekukan itu baru akan digunakan saat siap memiliki anak.
Ahli embrio, Profesor Arief Boediono, PhD yang berpraktek di Morula IVF Jakarta, mengungkapkan kalau sebenarnya kebutuhan pasien untuk membekukan sel telur, sperma, atau embrio cukup banyak dan teknologinya sendiri sudah tersedia. Namun memang belum banyak yang mengetahui.
"Ambil contoh pembekuan sel telur pada wanita karier yang belum menikah. Di masa depan dia ingin punya anak dari sel telur berkualitas, namun di lain sisi virginitas di Indonesia masih diutamakan. Sementara untuk pembekuan sel telur diambilnya harus melalui intra vagina, itu masih menjadi masalah," kata Prof Arief kala ditemui di kawasan Jakarta.
Namun pada kondisi tertentu, Prof Arief menyarankan agar masyarakat membekukan sel telur atau spermanya. Misalnya pada seseorang yang baru didiagnosis terkena kanker namun belum menikah atau memiliki anak. Sebelum melakukan kemoterapi, ada baiknya sel telur atau sperma dibekukan. Sebab setelah kemoterapi sel telur atau sperma sudah tidak sehat lagi.
"Saya sempat diskusi dengan dokter di RS Kanker Dharmais, ternyata ada komunikasi yang belum jalan. Jadi sebenarnya banyak pasien kanker, baik pria maupun wanita, setelah kemoterapi sel telur dan spermanya rusak sampai 0. Kalau rusak, 0, ketika menikah ingin punya anak sudah tidak ada harapan lagi," ujar Prof Arief.
"Oleh karenanya, bila ada pasien yang harus kemoterapi dengan kondisi belum menikah dan berpikir suatu saat ingin menikah dan punya anak, lebih baik segera egg banking atau sperm banking, dibekukan. Baru setelah itu penyakitnya di-treatment supaya sembuh, sehat. Setelah itu dengan sel telur atau sperma yang dibekukan bisa punya anak," kata Prof Arief lagi
Adapun pembekuan sel telur dan sperma juga dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang menjalani hubungan jarak jauh dan sedang program hamil. Program bisa menjadi terganggu apabila di saat istri sedang dalam masa subur suaminya tidak ada karena harus bertugas. Dengan membekukan sperma, pembuahan bisa dilakukan kapan saja melalui teknologi tanpa harus berhubungan badan.
"Jadi pas istri sedang dalam masa subur, bisa dilakukan fertilisasi atau pembuahan menggunakan sperma yang dibekukan," kata Prof Arief.
Editor: Dyah Ayu Pamela