Mandala Shoji Ungkap Pengalamannya Mendekam dalam Tahanan
JAKARTA, iNews.id - Presenter Mandala Shoji akhirnya dinyatakan bebas, setelah namanya terseret kasus praktik politik uang yang kemudian membawanya mendekam dalam sel tahanan selama enam bulan. Setelah bebas pada 7 Agustus silam, Mandala akhirnya buka suara tentang kasusnya tersebut.
Kasus tersebut bermula dari aksi sosialnya saat kampanye sebagai calon anggota legislatif. Dimulai dari situ, Mandala divonis di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan tuntutan enam bulan penjara pada akhir 2018 silam.
Di acara Call Me Mel, iNews, Mandala Shoji berbagi kisah pahitnya selama mendekam di penjara dan jauh dari anak dan istri, Maridha Deanova.
"Di sana bisa dibilang hukum rimba, siapa yang bisa bertahan, mentalnya kuat, dia lah yang bisa bertahan. Karena ada yang stres, ada yang gila akhirnya masuk ke rumah sakit jiwa, ada juga yang kesurupan, nggak kuat di dalam terus teriak-teriak, ribut sama teman satu sel," kata Mandala Shoji di acara Call Me Mell, iNews, MNC Tower, Kebon Sirih, yang tayang pada Selasa (27/8/2019) malam.
Tak hanya jauh dari anak istri, Mandala mengisahkan bahwa di penjara itu kehidupannya sangat keras. Mulai dari makan seadanya dan tidur beralaskan matras lipat bersama belasan orang lainnya di sel yang sama.
"Hari pertama yang paling berat. Awalnya nggak percaya, saya melihat anak-anak, nggak kuat, cuma bisa memeluk mereka dan menangis. Makan juga dengan nasi satu kepal, dan (sepotong) ikan. Kalau ditinggal sebentar, makanannya hilang dan ya kalau hilang ya makan seadanya, dengan sisanya itu," tutur Mandala Shoji.
Sementara sang istri yang mendampingi Mandala sejak berada di penjara hingga akhirnya terbebas mengatakan, selalu menangis mengingat suaminya di penjara saat itu.
"Aku makan, nangis. Aku tidur, nangis. Aku membayangkan dia di sana tidur 15 orang satu kamar, sedangkan kita di rumah tidur dengan AC menyala dan kasur yang empuk," tutur wanita berhijab yang akrab disapa Dea.
Tak hanya itu, Dea juga harus berbohong pada anak-anaknya untuk menutupi kasus Mandala yang saat itu dalam masa penahanan. "Aku bohongi anak-anak. Anak-anak tahunya ayah lagi di pesantren," kata Dea.
Editor: Tuty Ocktaviany