Melihat Perjalanan Wastra Nusantara lewat Instalasi Lorong Waktu, Ada 40 Kain Tradisional
JAKARTA, iNews.id - Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang paling terkenal akan wastranya atau kain tradisional Nusantara. Salah satu keunikan dari wastra Nusantara adalah sarat akan makna. Tak heran, berbagai kain tradisional Indonesia kini menjadi salah satu warisan budaya yang perlu terus dilestarikan.
Lebih dari sekadar dimanfaatkan sebagai sandang, wastra nusantara kini juga menjadi bagian dari seni. Bahkan demi melestarikannya, kini wastra Nusantara mulai ada di fashion show hingga sebuah instalasi.
Salah satunya instalasi wastra nusantara bertajuk Lorong Waktu milik LAKON Indonesia bekerja sama dengan Adi Purnomo atau Mamo, seorang arsitek dan juga seniman. Bertempat di Dia Lo Gue Art Space, Kemang, Jakarta Selatan dipamerkan 40 kain wastra terbaik. Lewat instalasi ini tergambar cerita di setiap karya wastra nusantara yang dipamerkan dari ruang utama menuju ruang belakang studio.
Memasuki ruangan studio, disuguhkan pemandangan wastra Batik dari satu karya LAKON Indonesia yang baru-baru ini dipamerkan di ajang fashion show JF3. Kain batik dengan warna dasar putih tersebut memiliki corak alam berupa motif dedaunan cokelat yang berukuran cenderung besar.
Lebih jauh ke dalam, disuguhkan pemandangan instalasi karya-karya wastra nusantara yang sedikit lebih berwarna dan dalam bentuk yang lebih fashionable. Karya-karya tersebut dipajang di etalase terbuka dan sebagian digantung di langit-langit studio.

“Melalui Lorong Waktu The Instalation, LAKON Indonesia dan Mamo Studio menceritakan sebuah perjalanan pelestarian budaya yang telah berlangsung lebih dari 4 tahun. Yakni sebagai respons terhadap banyak hal yang terjadi di sekeliling, tentang keseimbangan yang menyelaraskan dan tentang menciptakan kemungkinan baru. Sebuah selasar yang akan mengantarkan kita menuju ke Teras Lakon,” kata Thresia belum lama ini.
Instalasi yang dikemas unik ini juga menyiratkan perjalanan kain Nusantara sejak zaman dahulu yang masih kental dengan unsur tradisional menuju kekinian. Terlihat salah satunya dalam ruang instalasi yang menunjukkan gaun berwarna gading megah dengan motif batik tulis yang begitu memikat.
Editor: Elvira Anna