Memilukan, Ratna Galih Ungkap Kondisi Terkini Korban Banjir Aceh yang Masih Butuh Bantuan

JAKARTA, iNews.id - Figur publik Ratna Galih berkesempatan menyalurkan bantuan langsung ke korban banjir di Aceh Tamiang dan sekitarnya. Pengalaman itu tidak akan pernah dilupakan. 

Ratna Galih mengaku banyak mendapat pelajaran hidup setelah melihat kondisi para korban dengan mata kepalanya sendiri. Aktris 37 tahun itu mengatakan, masih banyak lokasi yang belum mendapat pasokan listrik. Hal itu, kata Ratna, menyulitkan korban banjir dalam memulihkan lingkungan pascabencana.

Baca Juga

Nataru 2025-2026, Banyak yang Liburan Foto-Foto di Bundaran HI

"Sampai detik ini masih banyak sekali titik yang listriknya belum nyala. Kita kebayang ya kalau lagi dapat giliran pemadaman listrik bergilir saja, sejam dua jam enggak nyala lampu tuh kayak resah banget kan, apalagi di sana yang sudah berminggu-minggu gitu," ujar Ratna Galih di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Ratna kemudian meminta publik untuk tidak melupakan para korban di Aceh-Sumatra di tengah masa pemulihan ini. Dia berharap masyarakat terus bersatu dalam membantu para korban bencana.

Baca Juga

Kaleidoskop 2025: Dahsyatnya Banjir Sumatra, Jutaan Jiwa Terdampak di Aceh, Sumut dan Sumbar

"Semoga dengan teman-teman media masih selalu ngeramein dan ngajak lagi kita untuk nginget kondisi saudara-saudara kita di Sumatera, satu Indonesia masih tidak melupakan penderitaan saudara kita di sana," ujar dia.

Baca Juga

Mendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Bantu Pemulihan Pascabencana  

Ratna Galih diketahui berangkat ke Aceh Tamiang, Aceh, dan menyalurkan donasi langsung di sana.

"Alhamdulillah walaupun serba spontan semuanya aku bisa nyampe sana. Walaupun enggak pakai tidur, walaupun enggak apa, tapi aku mikir kayak, 'Ya kalau gue enggak datang juga gue enggak bisa tidur-tidur'," ungkapnya.

"Mikirin dana orang dititipin di aku, sementara di sana orang butuh banget gitu. Dan Alhamdulillah akhirnya bisa berangkat, bisa menyalurkan donasi," tambah Ratna Galih.

Editor: Muhammad Sukardi