Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bazar Fashion Locallove Tak Sekadar Surga Belanja Gen Z, tapi Wadah Edukasi!
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Cufflink, Aksesori Mungil nan Mewah yang Terinspirasi dari Era Victoria

Kamis, 05 Oktober 2023 - 22:28:00 WIB
Mengenal Cufflink, Aksesori Mungil nan Mewah yang Terinspirasi dari Era Victoria
Mengenal cufflink, aksesori berbentuk mungil pengganti kancing yang dikenakan oleh orang-orang Eropa pada abad 17. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak cara untuk membuat penampilan formal seorang pria menjadi terlihat lebih berkharisma dan elegan. Salah satu caranya yakni dengan mengenakan aksesori tambahan.

Misalnya saja, memakai cufflink. Apa itu?

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mungkin masih belum terlalu familiar dengan aksesori berbentuk mungil pengganti kancing ini. Menurut sejarahnya, cufflink pertama kali dikenakan oleh orang-orang Eropa pada abad 17 silam.

Kala itu, cufflink didesain menggunakan material kuningan yang berfungsi untuk mengencangkan manset pada kemeja pria. Namun, seiring berkembangnya zaman, desain cufflink mengalami transformasi signifikan hingga menjadi
salah satu fashion item yang prestisius.

Hal inilah yang akhirnya membuat jenama lokal Kaye Brothers Tailor tergerak untuk merilis koleksi cufflink premium bertajuk The Grand Design. Ini merupakan hasil kolaborasi mereka dengan Kimfook.


Abie Kurniawan selaku Founder Kaye Brothers Tailor menjelaskan, untuk kolaborasi eksklusif kali ini, pihaknya sengaja menilik kembali arsip-arsip klasik sebagai inspirasi utama. Pada koleksinya ini, dia juga memberikan sentuhan inovatif dan modern agar desainnya tak lekang oleh waktu.

“Inspirasinya dari desain-desain era Victorian dan Edwardian. Lalu kami padukan dengan sentuhan modern sehingga tak hanya menghasilkan tampilan siluet klasik dan mewah, tetapi juga eksklusif,” kata Abie Kurniawan, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (5/10/2023).

The Grand Design sendiri, lanjut Abie Kurniawan, menghadirkan gaya elegan nan abadi. Batu sapphire dan aquamarine dengan taburan diamond memantulkan berbagai spektrum warna memikat yang menarik perhatian.

Tak hanya itu, bagian utama dari koleksi ini justru terletak pada desainnya yang dirancang dengan mengusung konsep bespoke experience. Artinya, para customer dapat mengcustom cufflink dan cincin sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri. 


Proses pengerjaannya pun dilakukan secara langsung oleh para ahli di bidangnya. Alhasil, penampilan akan menjadi lebih spesial dan personal. 

“Kalau kita bisa custom jas sesuai kemauan kita, why don’t we do it to jewelry as well? Dan biasanya ketika kita berbicara soal konsep true gentleman, kebanyakan customer ingin sesuatu yang personalized dan bergengsi,” ujar Klemens Kevin selaku Brand Ambassador Kaye Brothers Tailor.

Uniknya lagi, karena sifatnya yang versatile dan timeless, penggunaan cufflink tak hanya akan menunjang penampilan formal. Namun, aksesori mungil ini juga dapat dijadikan sebagai warisan yang memiliki nilai sentimental.

“Seperti cincin, cufflink itu bisa dipakai turun temurun. Apalagi bila desainnya dicustom menggunakan nama marga atau inisial keluarga. Ada nilai heritage dan sentimental yang melambangkan kesetiaan keluarga,” ujar dia.

Koleksi The Grand Design sendiri hadir dengan sepuluh pilihan desain dan tersedia dalam pilihan emas putih. Koleksi kolaborasi ini dapat dilihat pada pameran wedding Bridestory yang digelar mulai hari ini, Kamis 5 Oktober 2023 - 8 Oktober 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Banten.

Editor: Siska Permata Sari

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut