Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : HUT RI, Ini Deretan Film dan Serial Gratis di Vision+, Ada Tendangan dari Langit hingga Chrisye
Advertisement . Scroll to see content

Mengenang Chrisye Penyanyi Legendaris Era 1980-an, Albumnya Terjual hingga 100.000 Keping

Senin, 30 Agustus 2021 - 17:21:00 WIB
Mengenang Chrisye Penyanyi Legendaris Era 1980-an, Albumnya Terjual hingga 100.000 Keping
Almarhum Chrisye. (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Christian Rahadi atau Chrisye merupakan seorang penyanyi dan pencipta lagu kenamaan Indonesia. Meski telah meninggal dunia, namanya hingga kini masih dikenal, termasuk karya-karyanya di dunia musik tanah air.

Chrisye lahir pada 16 September 1949 dari rumah tangga pasangan Laurens Rahadi dan Hanna Rahadi, yang merupakan keturunan Betawi-Sunda-Tionghoa. Dia juga merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang semuanya merupakan laki-laki.

Chrisye diketahui sempat bergabung dengan Sabda Nada atau Gipsy sebagai pemain bass. Hal tersebut membuatnya yang tadinya mengenyam pendidikan di Universitas Kristen Indonesia (UKI) memilih untuk mengambil jurusan Akademi Pariwisata di Trisakti.

Sayangnya, di tahun 1973 Chrisye memilih untuk meninggalkan bangku kuliah dan fokus bermusik. Dia bahkan sempat tinggal di New York dan bermain bass dengan Gipsy, hingga di akhir 1973 Chrisye diperkenalkan oleh temannya pada penulis lagu, Guruh Soekarnoputra.

Sempat kembali ke New York untuk bermain dengan The Pro's, Chrisye diketahui sempat mengalami depresi lantaran saudaranya meninggal dunia di Jakarta akibat sakit lambung. Tidak bisa langsung kembali ke Indonesia, membuat Chrisye menangis tanpa henti di pesawat hingga mengalami depresi.

Setelah beberapa waktu tidak bermain musik, Chrisye dihubungi oleh Guruh yang tengah menangani proyek untuk Gipsy. Dalam kesempatan itu, Guruh meminta Chrisye menjadi vokalis utama dan menuliskan lirik lagu khusus untuknya.

Singkat cerita, Chrisye diminta oleh Sys NS untuk membawakan lagu karya F. Sundah berjudul Lilin-Lilin Kecil. Kehadiran Chrisye lewat lagu tersebut membuat album kompilasi LCLR 1977 menjadi album terlaris pada masa itu, dan membuka peluang baginya untuk semakin menekuni dunia tarik suara.

Selama hidup, Chrisye mendapat cukup banyak penghargaan. Mulai dari Penyanyi Pria I Kesayangan Angket Suaran ABRI (1979), BASF Award sebagai album paling laris di 1984, 1988, 1989, BASF Lifetime Achievement 1994, Anugerah Musik Indonesia (AMI) 1997 sebagai Penyanyi Pop Pria Terbaik,  Anugerah Musik Indonesia (AMI) 1998  lewat Album Terbaik; Penyanyi Pop Pria Terbaik, Penyanyi Rekaman Terbaik, hingga Perancang Grafis Terbaik.

Chrisye diketahui menikah dengan seorang wanita bernama Gusti Firoza Damayanti Noor atau Yanti, yang merupakan sekretaris dari Guruh Soekarnoputra. Chrisye diketahui memeluk agama Islam sebelum akhirnya menikah dengan Yanti pada Desember 1982.

Dari pernikahannya bersama Yanti, Chrisye dikaruniai empat orang anak. Yakni Rizkia Nurannisa, Risti Nurraisa, Randa Pramasha dan Rayinda Prashatya.

Pada 1994, Chrisye pertama kali menggelar konser jelang ulang tahun RCTI yang keempat. Ribuan tiket untuk konser tersebut bahkan terjual habis dalam waktu seminggu. Keberhasilan konser tersebut membuat Chrisye melakukan tur ke kota-kota lain, diantaranya Surabaya, Surakarta, dan Bandung. 

Pada 1979 dan 1981, Chrisye juga sempat bermain dalam film Puspa Indah Taman Hati serta Seindah Rembulan. Lagu yang merupakan soundtrack untuk film Badai Pasti Berlalu tersebut bahkan berhasil dan mendapatkan Piala Citra di Festival Film Indonesia pada 1978.

Selama berkarir, Chrisye telah merilis sedikitnya 33 album. Diantaranya satu album bersama Gipsy, 21 album studio, 2 album jalur suara, dan 9 album kompilasi. Album solonya yakni Sabda Alam diketahui mampu terjual hingga 100.000 keping.

Pada Juli 2005 Chrisye diketahui sempat mengalami sesak nafas dan dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah. 13 hari di rawat, dia akhirnya dipindahkan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura dan dinyatakan mengidap kanker paru-paru.

Sebelum wafat, Chrisye sempat menjalani kemoterapi sebanyak enam kali, sejak 2 Agustus 2005. Pada 2006 kondisi Chrisye diketahui mulai membaik, meski tak lama berselang yakni di Februari 2007 fisiknya dinyatakan kembali memburuk.

Tepat 30 Maret 2007 pukul 04.08 WIB, Chrisye dinyatakan meninggal dunia di kediamannya. Dia dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut