Mengenang Ikranagara Artis Lawas Era 1970-an Pemeran Film Sang Kiai, Meninggal di Usia 79 Tahun
JAKARTA, iNews.id - Industri hiburan Tanah Air baru saja berduka. Artis lawas era 1970-an, Ikranagara, meninggal dunia pada Senin (6/3/2023) di usia 79 tahun.
Dia telah mengisi jagat perfilman Tanah Air sejak era '70-an. Selain terkenal sebagai aktor, Ikranagara juga seorang pelukis, penulis skenario, hingga sastrawan.
"Ikranagara adalah seorang aktor, pelukis, penulis skenario, dan sastrawan. Ia dikenal karena peran komedi dan dramatisnya dalam film Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986) dan Keluarga Markum (1986). Ia juga berperan di beberapa film, seperti Laskar Pelangi (2008), Garuda di Dadaku (2009), dan Sang Kiai (2013)," demikian dikutip dari Instagram FFI.
Ikranagara lahir pada 19 September 1943 di Jembrana, saat masa Pendudukan Jepang. Dia merupakan seorang aktor, pelukis dan sastrawan Indonesia keturunan Bali, Jawa, Madura dan Bugis, Sulawesi Selatan.
Sang aktor memulai kiprahnya di dunia seni sejak tahun 1970. Di tahun itu, dia membintangi film pertamanya berjudul 'Bernafas Dalam Lumpur' bersama aktor serta aktris lawas populer lainnya seperti Suzanna, Rachmat Kartolo, Ratno Timoer, hingga Sofia WD.
Sejak saat itu, dia banyak membintangi film-film populer di Tanah Air. Mulai dari Cinta Biru, Djakarta 1966, Kejarlah Daku... Kau Kutangkap, Keluarga Markum, Laskar Pelangi, hingga Sang Kiai.
Karya-karya aktingnya yang paling terkenal termasuk yang paling diapresiasi, yaitu kolaborasinya dengan Ully Artha dalam drama komedi romantis Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986) dan Keluarga Markum (1986), di mana merupakan sekuel atas suksesnya film Kejarlah Daku Kau Kutangkap.
Ikra juga pernah memerankan peran utama yang sangat penting, yaitu menjadi Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari dalam film 'Sang Kiai. Sedangkan untuk karya sastranya dua di antaranya yang terkenal, yaitu Angkat Puisi (1979) dan Tirai (1984).
Ikranagara juga terlibat dalam deretan karya teater hingga membintangi sejumlah sinetron. Di antaranya saja Sebuah Pintu Sebuah Kalbu dan Masih Ada Waktu.
Berkat dedikasinya di dunia seni peran, Ikranagara berhasil memeroleh penghargaan. Di antaranya saja Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (2009), dan Pemeran Utama Pria Terbaik Indonesian Movie Award (2009), dan lainnya.
Selamat jalan, Ikranagara.
Editor: Siska Permata Sari