Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Sandiah Ibu Kasur, Pengarang Lagu Anak-anak Legendaris dari Kariernya
Advertisement . Scroll to see content

Mengenang Pak Kasur Sahabat Anak-Anak Era 1970-an, Begini Asal Mula Namanya yang Legendaris

Sabtu, 22 Juli 2023 - 12:42:00 WIB
Mengenang Pak Kasur Sahabat Anak-Anak Era 1970-an, Begini Asal Mula Namanya yang Legendaris
Mengenang Pak Kasur, pencipta ratusan lagu anak-anak yang karyanya terkenang sampai sekarang. (Foto: Kolase)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pak Kasur adalah sosok yang begitu akrab di telinga anak-anak sejak era 1970-an. Ya, dia merupakan pencipta lagu anak-anak legendaris yang karyanya masih dikenang hingga sekarang.

Pria kelahiran Serayu, Purbalingga pada 19 Juli 1912 ini memiliki nama asli Soerjono. Panggilan Pak Kasur sendiri berawal saat dia aktif di kepanduan Indonesia tahun 1939.

Kala itu, Soer masih berusia 25 tahun. Sebagai seorang pemimpin di perkumpulan itu, dia dipanggil kakak Soerjono atau Kak Soer. Lama-lama, panggilan itu menjadi Kasoer, dan akhirnya dipanggil Pak Kasur.

Anak bungsu dari delapan bersaudara ini memang sudah gemar dunia seni sejak kecil. Dia senang melawak, bernyanyi, menari dan bermain dalang-dalangan. 

Saat masih tinggal di kampung halamannya, dia sering mengumpulkan anak-anak untuk bernyanyi dan menari.

Sejak kepergian sang ayah di usianya yang masih enam bulan, Soer hidup dibiayai oleh sang kakak hingga tamat SMP. Soer berhasil menempuh pendidikan di sekolah guru bantu di Lembang berkat bantuan yayasan filosofi di bandung.

Usai lulus di HIK dia menjadi guru di Sumedang dan Bandung. Saat bala tentara jepang datang tahun 1942, dia berhenti mengajar. Hatinya tidak bisa berdamai dengan kekuasaan Jepang. Dia lalu sempat menyambung hidup dengan jualan berbagai kebutuhan rumah tangga.

Pada 1946, Soer menikah dengan Sandiah yang dikenal sebagai bu Kasur. Di masa revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan, Soer ikut hijrah dari Bandung ke Jakarta. Di masa-masa itu dia berkegiatan menulis cerita sandiwara seperti Bandung Lautan Api, Mari Bung Rebut Kembali, dan Pelangi Hijrah.

Soer sempat ditugaskan Muhammad Natsir yang tahun 1946 hingga 1947 jadi Menteri Penerangan untuk membantu di kantor Bandung.

Awal 1950-an, Soer dan istrinya mulai giat mendidik anak-anak. Dia menjabat sebagai sekretaris jawatan sensor film sekaligus menjadi penyiar radio RRI di Jakarta dengan mengisi acara anak-anak. Dalam setiap siarannya, dia selalu menyelipkan nasihat untuk anak-anak.

Lagu-lagu dalam siaran radio itu dia ubah sendiri yang mengandung pesan moral untuk anak-anak. Tak hanya menyanyi, pak Kasur juga memberikan pendidikann menari dan bersandiwara.

Dia melibatkan anak disabilitas dari Yayasan Pemeliharaan Anak Cacat untuk melihat siaran. Kebanyakan dari mereka menderita polio. Saat itu, menurut Pak Kasur, anak-anak tersebut harus diberikan pendidikan untuk menghindarkan dari rasa rendah diri.

Selama berkarier, banyak lagu yang dibuat pak Kasur untuk mendidik anak-anak. Beberapa yang populer di antaranya Naik Delman, Bangun, Sepedah, Lihat Kebunku, dan masih banyak lagi.

Setelah era televisi, saat TVRI mengudara, nama Pak Kasur semakin terkenal. Sosoknya yang sabar dan murah senyum selalu tampil di tengah kerumunan bocah.

Di antara begitu banyak anak didiknya ada yang menjadi bintang film, pelawak hingga pejabat. Salah satunya Menteri Dalam Negeri era Soeharto, yakni Amir Machmud.

Pak kasur meninggal dunia pada 26 juni 1992. Meski sosoknya sudah tiada, namun karyanya masih terus dikenang hingga kini.

Editor: Siska Permata Sari

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut