Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Artis yang Meninggal akibat Asam Lambung, Nomor 4 Paling Mengejutkan!
Advertisement . Scroll to see content

Mengenang Sosok Didi Petet lewat Seni Teater Pantomim

Rabu, 19 Juni 2019 - 21:56:00 WIB
Mengenang Sosok Didi Petet lewat Seni Teater Pantomim
Aktor Regu Kerja (ARK) mengenang Didi Petet lewat pantomim. (Foto: iNews.id/Siska Permata Sari)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Aktor sekaligus seniman Indonesia, Didi Petet memang telah berpulang sejak 2015 lalu. Tetapi jiwanya masih hidup lewat kenangan serta sumbangsihnya terhadap dunia kesenian Indonesia, terutama seni peran.

Didi Petet masih hidup lewat pementasan-pementasan teater yang digelar tahunan oleh Aktor Regu Kerja (ARK), yang sebelumnya adalah 'Sena Didi Mime', kelompok teater pantomim yang didirikan pada 1987 oleh Sena A Utoyo dan Didi Petet.

Tahun ini, pementasan teater ARK bertajuk 'Wajah Rinduku' kembali hadir di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada 26 Juni 2019. Kemudian pementasan ARK kembali dilanjutkan dengan teater pantomim berjudul 'Angst' yang disutradarai oleh aktor Yayu Unru.

"Sesudah Mas Didi (Petet) pergi, saya menghimpun teman-teman untuk memperingati kepergiannya. Kalau di dunia seni peran, Didi Petet banyak sumbangsihnya," kata Yayu Unru, seorang pemain pantomim senior di konferensi pers, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Cikini, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Dia mengenang sosok Didi Petet tak hanya sebagai aktor yang hebat dan memberikan sumbangsih besar terhadap seni peran. Tetapi sosok guru yang tak menggurui, kawan yang peduli, dan sosok yang rendah hati.

"Setelah beliau pergi, saya menyesal. Baru saya tahu bahwa Mas Didi itu karakter guru yang nggak ada lagi egonya, pamernya. Bahwa kalau Tuhan sudah tahu, buat apa orang lain tahu, kata beliau," kata Yayu saat menceritakan momennya mengajar di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Didi Petet semasa hidup.

Dia mengenang bagaimana mengingat Didi Petet sebagai seorang guru, kakak, dan sahabat yang membuatnya memahami teater dan seni peran. Sosok itu pula yang mendorongnya menulis. "Beliau (Didi Petet) yang sangat mendorong saya untuk menulis," ucapnya.

Aktor kelahiran 1962 ini juga menjelaskan bahwa pementasan teater ARK untuk mengenang Didi Petet telah berlangsung selama empat tahun. "Ini (Wajah Rinduku) kita membuat empat kali buat almarhum agar generasi muda lebih mengenal sosok Didi Petet. 'Anst' juga didedikasikan untuk Mas Didi Petet," ujar Yayu sekaligus menjadi sutradara untuk ‘Anst’.

‘Anst’ sendiri diambil dari bahasa Jerman yang artinya ketakutan dan kecemasan. Teater pantomim ini bercerita mengenai ketakutan, kecemasan yang dirasakan oleh manusia zaman sekarang, terutama kecemasan dalam hal mengemukakan pendapat mulai dari soal politik hingga agama. 'Anst' merupakan karya terbaru Yayu Unru yang dipentaskan di TIM Jakarta pada 27-29 Juni 2019.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut