Momen Ganjar Pranowo Di-roasting Komika, Disebut Capres yang Peka dengan Isu Disabilitas
JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo mendadak diroasting oleh para komika saat menghadiri Teman Cerita Fest di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Kamis, (21/12/2023). Salah satu komika yang meroasting Ganjar adalah Dani Aditya.
Dani merupakan komika disabilitas pertama di Indonesia. Di tengah keterbatasannya, Dani tampak sukses membuat Ganjar terhibur dengan bahan roasting-nya.
"Di sini saya ditugasin roasting bapak ya. Saya bangga loh sama pak Ganjar Pranowo. Beri tepuk tangan!” ujar Dani, saat membuka aksi roastingnya di depan Ganjar Pranowo, disambut tepuk tangan penonton yang hadir.
Di atas kursi rodanya, Dani lantas mulai me-roasting Ganjar. Meski begitu, komika disabilitas pengidap cerebral palsy ini mengaku bangga dengan sosok Ganjar Pranowo.
Sebab, menurut Dani, pria rambut putih itu menjadi satu-satunya Capres yang mengangkat isu disabilitas saat debat Capres pertama pada 12 Desember kemarin.
"Pak Ganjar ini satu-satunya capres yang menyebut disabilitas waktu debat capres kemarin. Hebat ya, pak Ganjar menganggap disabilitas memiliki suara yang sama dengan yang non-disabilitas,” tutur Dani.
Namun, bukan komika namanya, jika tidak menyelipkan humor di tengah-tengah momen roasting yang dia lakukan. Dani sukses mengocok perut Ganjar dan penonton yang hadir saat membahas soal kaum marginal.
"Tapi satu-satunya yang saya dengar, disabilitas dan kaum marginal lainnya itu sangat diperhatikan sama pak Ganjar,” katanya.
"Saya dengar kaum marginal saya berasa jadi anak punk gitu yah. Saya langsung pengen joget moshing. Tapi saya takut, karena disabilitas nggak ada yang berani nanggung kecuali BPJS," katanya.
Usai di-roasting salah satu komika tersebut, Ganjar lantas mengapresiasi dan mengaku senang dengan materi atau konten yang mereka sajikan. Selain menghibur, menurut Ganjar, para komika tersebut menyampaikan konten yang cukup ‘relate’ dengan permasalahan di tengah masyarakat.
"Sebenarnya dia menyampaikan konten yang bagus. Persoalan-persoalan di masyarakat dengan gaya yang lucu, kadang-kadang sedikit menyengat gitu ya," ujar Ganjar, saat diwawancara.
"Karena itu sebenarnya bagian dari gimnastik perasaan, sehinggga kalau nanti orang dikritik itu ya biasa saja. Dengarkan kontennya," katanya.
Ganjar lantas berpesan agar siapa pun tidak boleh ‘baper’ alias terbawa perasaan saat di-roasting oleh komika. "Jangan kemudian lihat bahasa dan mimiknya. Kontennya aja. Intinya kan mereka itu kan menyampaikan dengan gayanya. Ada yang serius, kemudian ada yang ngelawak, biasa saja," kata Ganjar.
Editor: Vien Dimyati