Perayaan Natal Nasional 2023, Angela Tanoesoedibjo Anggun dengan Batik Sawunggaling Bergaya Kimono
JAKARTA, iNews.id - Perayaan Natal Nasional 2023 berlangsung meriah di Gereja Graha Bethany Nginden, Surabaya, Rabu (27/12/2023). Perhelatan tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Tamu undangan kompak mengenakan busana batik. Tampak pula Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, yang juga menjadi Ketua Pelaksana Acara Natal Nasional 2023.
Angela tampil kompak dengan Presiden Jokowi dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju. Dia terlihat anggun dengan atasan batik motif Sawunggaling.
Meski sama-sama mengenakan atasan batik motif Sawunggaling, Angela tampak membuat penampilannya lebih modis dan elegan dengan atasan batik bergaya blazer dan bagian kerahnya menyerupai kimono.
Atasan tersebut juga tampak memiliki cutting asimetris dan mengikuti lekukan tubuh, sehingga membuat penampilan Angela terlihat ramping. Dia juga tampak memadukan dengan bawahan rok berwarna hitam yang senada dengan warna di bagian kedua lengan atasan batiknya.
Sama seperti yang dikenakan Jokowi dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya, motif Sawunggaling pada batik yang dikenakan Angela juga memiliki makna dan filosofi yang menarik.
Desainer Motif Batik dan Penggiat Batik Tulis Pewarna Alami, Agnes Dwina Herdiasti mengatakan, batik motif Sawunggaling pada awalnya dipopulerkan oleh maestro batik Go Tik Swan dari Surakarta. Agnes menyebut motif batik Sawunggaling bermakna ayam jago bertarung.
Makna tersebut merupakan penggabungan dari bentuk ayam jago yang dekat di keseharian masyarakat dengan burung phoenix dari Tiongkok. "Sawunggaling, bermakna ayam jago bertarung, merupakan penggabungan dari bentuk ayam jago yang dekat di keseharian masyarakat kita dengan burung phoenix dari Tiongkok,” ujar Agnes, Rabu, (27/12/2023).
Selain itu, Agnes menyebut makna dari batik motif Sawunggaling juga menjadi salah satu jejak pengaruh ragam seni budaya luar ke dalam khazanah batik Nusantara.
“Ini juga sekaligus menjadi salah satu jejak pengaruh ragam seni budaya luar ke dalam khazanah batik Nusantara,” ujarnya.
Usut punya usut, ada alasan mengapa Sawunggaling atau adu jago dijadikan motif batik. Salah satunya karena sang desainer motif batik Sawunggaling, Go Tik Swan, alias K.R.T. Hardjonagoro terinspirasi dari corak kain dari Bali.
Corak tersebut menunjukkan adegan sabung ayam jago yang merupakan ritual tradisi Bali yang biasa dilakukan untuk memohon kesuburan tanah kepada Sang Pencipta. “Mengapa adu jago atau sawunggaling dijadikan motif batik? Menurut sumber yang saya baca, dulunya Go Tik Swan terinspirasi dari corak kain dari Bali,” kata Agnes.
“Di mana corak ini menunjukkan adegan sabung ayam jago yang merupakan ritual tradisi Bali yang biasa dilakukan untuk memohon kesuburan tanah kepada Sang Pencipta,” tuturnya.
Editor: Vien Dimyati