Perjalanan Iga Mawarni, Penyanyi Jazz yang Menjadi Mualaf
JAKARTA, iNews.id - Nama Iga Mawarni sudah lama tak terdengar di dunia hiburan Tanah Air. Penyanyi jazz senior yang lahir di Bogor, 24 Juli 1972 memiliki perjalanan hidup yang menarik dan inspiratif, salah satunya Iga Mawarni memilih menjadi seorang mualaf.
Bukan hal yang mudah bagi Iga untuk bisa menjadi seorang mualaf. Dia menempuh perjalanan dan perjuangan yang panjang, sebab Iga Mawarni lahir dan dibesarkan di keluarga Nasrani aktif dan fanatik.
Kebimbangan soal keyakinan iman itu berawal dari Iga Mawarni yang minoritas penganut Nasrani, sering berdebat soal agama bersama teman-temannya saat menempuh pendidikan di Universitas Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Iga pun mempelajari beberapa agama lewat buku, seperti Hindu dan Budha. Namun hati nuraninya selalu ragu ketika sampai konsep ketuhanan. Kemudian dia pun kembali mempelajari ajaran Islam.
Hingga akhirnya Iga Mawarni mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai persyaratan masuk Islam pada tanggal 23 Maret 1994 di Malang, Jawa Timur.
Setelah mantap menjadi seorang muslim, Iga pun sempat menyembunyikan hal tersebut dari keluarga. Namun sang ibu sudah mengetahuinya. Reaksi sang ibu pun kecewa.
Dia pun mulai menjauh dari keluarga, sebab Iga merasa adanya perang dingin antara dirinya dengan keluarga, semenjak itu Iga tidak pernah menghadiri perayaan Natal atau Paskah, lantaran tidak mau merusak suasana.
Masih berperang dingin dengan keluarga, Iga Mawarni memutuskan untuk menikah dengan Charlie R. Arifin pada 2000 silam. Sayangnya, pernikahan itu harus kandas pada 2016. Dari pernikahannya dikaruniai anak laki-laki yakni Rajasa Satria Tama.
Sementara itu, kini hubungan Iga Mawarni dengan keluarga sudah berangsur membaik, komunikasi tetap berjalan, Iga juga tetap menghormati sang ibu. Bahkan lebaran beberapa tahun lalu, sang ibu sempat mengunjunginya. Hal tersebut membuat Iga bersyukur karena merasa Allah telah memberikan keberkahan bagi dirinya.
Editor: Dyah Ayu Pamela