Kisah Perjalanan Yuni Shara, Menjalani Masa Kecil yang Pahit di Keluarga Broken Home
JAKARTA,iNews.id – Perjalanan Yuni Shara sebagai penyanyi papan atas merupakan kisah inspiratif yang patut dicontoh. Pasalnya, Ibu dua anak ini memulai kariernya dari bawah hingga kini dikenal sebagai penyanyi serba bisa.
Saat Yuni menjadi tamu di YouTube milik Venna Melinda, penyanyi cantik 49 tahun ini mengungkapkan bahwa dia lahir di keluarga broken home. Dia mengaku menjalani kehidupan yang pahit.
“Jadi aku sama Yanti itu dari kecil memang terbiasa sulit. Mama yang single parents, kemudian kita hijrah ke Jakarta yang dari tinggal di rumah besar mendadak kita harus tinggal di rumah petak,” kata Yuni dilansir dari YouTube Venna Melinda Channel, Kamis (31/3/2022).
Bertekad tak mau membuat orangtuanya kecewa, Yuni pun berinisiatif membantu mengurus rumah dan membagi tugas kepada adiknya Krisdayanti.
“Karena mama waktu itu kerja di salon dan bikin kue juga, Yanti berangkat pagi aku berangkat siang. Pagi itu harus bantuin mama bikin kue, bersih-bersih rumah pagi, Yanti sekolah. Nanti sore Yanti bersih-bersih rumah segala macam, sore pulang sekolah aku sudah masak nasi, bikinin kopi mama. Gantian Yanti yang jemput mama,” katanya.
Sampai suatu hari sebuah kesempatan datang. Yuni mengikuti festival menyanyi. Dia pun ingin membantu ibunya mencari uang hingga mengikuti festival nyanyi.
“Kami itu sudah mulai ikut festival nyanyi. Kita nggak punya cita-cita sama sekali dari yang namanya menyanyi itu nggak ada. Cuma kira-kira apa ya yang bisa dikerjakan,” katanya.
Dari situlah Yuni mulai mengikuti berbagai kegiatan. Saat ditanya Yuni mengaku hanya ingin membantu orangtuanya mencari nafkah. Dia merasa bisa seperti sekarang karena karunia Yang Maha Kuasa. Nama Yuni Shara pun terkenal di Tanah Air dan tetap eksis sampai saat ini.
“Kalau pintar nyanyi relatif ya. Karena kita ikut lomba menang gitu aja. Menang itu buat kami adalah satu keberuntungan. Jadi kupikir Tuhan lihat ini, akhirnya kita dikasih talenta dan kita lanjutkan terus menjadi menghidupi kita gitu,” ujarnya.
Editor: Elvira Anna