Podcast Aksi Nyata: Eva Mutia Yakin Perempuan Indonesia Bisa Jadi Pemimpin
JAKARTA, iNews.id - Keterlibatan perempuan di kancah politik Indonesia bukan lagi hal yang asing. Bahkan, para perempuan pun bisa menjadi sosok pemimpin yang baik.
Hal tersebut diungkapkan Eva Mutia dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo. Dia merupakan Sekretaris Jenderal DPP Kartini Perindo, sekaligus Bacaleg DPR RI Dapil Jawa Barat 5 Partai Perindo.
Dia mengatakan, suara perempuan dalam politik tergantung bagaimana mereka membawa diri. Utamanya, kaum hawa harus mampu menjadi mandiri sehingga terlihat mampu mengemban amanah.
Berkaca dari negara lain, banyak perempuan yang sejak dulu sudah dipercaya memegang jabatan penting. Sebut saja tokoh Margaret Thatcher dan Indira Gandhi. Melihat fakta ini, Eva Mutia pun yakin perempuan memang pada dasarnya mampu menempati posisi sebagai pemimpin.
"Margaret Thatcher dulu sudah menjadi Perdana Menteri Inggris, ada juga Indira Gandhi, itu tokoh-tokoh perempuan luar biasa. Jangan jauh-jauh, Presiden Singapura juga perempuan. Jadi perempuan itu punya kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin," kata Eva Mutia, dalam Podcast Aksi Nyata, Senin (21/8/2023).
Tak perlu jauh sampai ke negeri orang, di Indonesia sendiri juga punya sosok-sosok perempuan hebat. Satu di antaranya, Eva Mutia menyebut nama Megawati Soekarnoputri.
"Sekarang banyak perempuan juga bisa memimpin organisasi, contohnya Ibu Megawati misalnya, itu sangat luar biasa dia bisa memimpin sekelompok yang mayoritas laki-laki," ujar dia.
Bukan hanya itu, apabila memperhatikan lagi lebih dalam kabinet Presiden Joko Widodo, di sana ada banyak perempuan yang dipercaya memegang jabatan tinggi.
"Ada tujuh perempuan yang bisa menduduki posisi penting di kabinet, enam menteri dan satunya wamen (wakil menteri)," tutur Eva Mutia.
Seperti diketahui, satu wakil menteri tersebut berasal dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang tidak lain adalah Angela Tanoesoedibjo. Eva Mutia pun turut bangga bahwa ada perempuan dari Partai Perindo yang bisa berkontribusi di dunia politik.
Editor: Siska Permata Sari