Profil Lucky Sondakh, Ayahanda Angelina Sondakh yang Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun
JAKARTA, iNews.id - Kabar duka datang dari artis Angelina Sondakh. Ayahanda tercintanya, Lucky Sondakh, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (30/10/2022).
Kabar tersebut diketahui dari media sosial Instagram Angelina Sondakh. Melalui potret kenangan bersama sang ayah, istri almarhum Adjie Massaid ini membagikan kabar duka.
Tak banyak kata-kata yang dituliskan Angelina Sondakh di keterangan fotonya. "Innalilahi wa ina ilaihi rajiun, Rest in peace dad, i love you," tulis dia.
Profil Lucky Sondakh
Ayah Angelina Sondakh, Lucky Sondakh diketahui merupakan salah satu guru besar di Universitas Pelita Harapan (UPH). Menyandang gelar profesor dan lulusan dari universitas luar negeri, pria bernama lengkap Lefrand Winston Sondakh ini memiliki gelar profesor.
Semasa hidupnya Lucky Sondakh pernah menjabat sebagai ahli ekonomi, dosen, dan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat). Dia juga pernah menjadi penasihat ahli Pemprov Sulut dan maju sebagai calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia pada 2014.
Lucky Sondakh, menikah dengan Sjul Kartini Dotulong dan memiliki sepasang anak, yaitu Frank Nicholas Sondakh dan Angelina Patricia Pingkan Sondakh.
Hubungan dengan Angelina Sondakh
Ayahanda Angelina Sondakh ini sempat berkeluh kesah dan melarang putrinya untuk terjun ke dunia politik. Apalagi sebelumnya Angelina Sondakh pernah menjalani hukuman, lantaran tersandung kasus korupsi Wisma Atlet SEA Games pada 2012 lalu.
“Makanya Angie sudah enggak mau lagi ke politik, Dad. Kalau dengar kata politik, rasanya... sudahlah Angie mau dengar nasihat dari Daddy," kata Anggelina Sondakh dilansir dari kanal YouTube Keemaa Entertainment, Minggu (30/10/2022)
"Angie mau coba cari jalan, insya Allah ada jalannya,” kata Angelina Sondakh kepada sang ayah.
Terbaru setelah bebas pada 3 Maret 2022 lalu, kebersamaannya dengan sang ayah Lucky Sondakh kembali terlihat harmonis melalui kanal YouTube maupun media sosial. Hal itu menjadi salah satu peristiwa haru yang dijalani ayah dan anak itu.
Editor: Siska Permata Sari