Profil Nano Riantiarno, Artis Lawas Pendiri Teater Koma yang Berkarier sejak Usia 16 Tahun
JAKARTA, iNews.id – Dunia seni teater Indonesia tengah berduka. Pasalnya artis lawas sekaligus pendiri Teater Koma Norbertus Riantiarno atau yang akrab disapa Nano meninggal dunia. Nano meninggal usai 73 tahun.
Kabar meninggalnya sang aktor ini diungkapkan oleh istrinya, Ratna Riantiarno melalui pesan WhatsApp, Jumat (20/1/2023). Selain Ratna, sahabat dekat mendiang, Butet Kartaredjasa juga mengunggah foto kenangan bersama Nano di media sosial.
“Selamat jalan sahabat dan guruku Nano Riantiarno,” kata Butet.
Melihat ke belakang soal kehidupan sang aktor lawas ini, ternyata Nano sudah aktif di teater sejak 1965 di kota kelahirannya, Cirebon. Usianya kala itu baru 16 tahun.
Nani pun mendapat peran kecil di pementasan Caligula berkat kemampuan menghafal naskah utuh. Beruntung kala itu dia memang harus menggantikan pemeran aslinya yang sedang sakit.
Setelah itu, Nano pun aktif di dunia layar lebar. Kemudian dia resmi mendirikan Teater Koma pada 1 Maret 1977. Nano yang juga dikenal sapaan kecil seperti Jendil dan Nakula itu sedikitnya sudah membuat 35 naskah panjang. Sementara, dirinya pun juga sudah menulis naskah sandiwara pendek untuk panggung dan televisi
Tak hanya membuat naskah teater, Nano juga pernah menulis sedikitnya tiga buku kumpulan puisi, 25 naskah adaptasi, tujuh novel serta 30 naskah film dan televisi.
Sementara di sepanjang kariernya, Nano Riantiarno tercatat mendapat sejumlah penghargaan berkat kiprah dan konsistensinya di panggung teater Indonesia. Sebut saja pada 1993 dia mendapat Hadiah Seni, Piagam Kesenian dan Kebudayaan dari Departemen P&K, atas nama Pemerintah Republik Indonesia. Nano juga menerima Penghargaan Sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.
Editor: Elvira Anna