Profil Rully Anggi Akbar Suami Boiyen, Akademisi dan Traveler Sejati

JAKARTA, iNews.id - Profil Rully Anggi Akbar kini menjadi sorotan publik setelah kabar pernikahan dengan Boiyen, komedian dan penyanyi populer. Sosoknya yang tenang, berpendidikan tinggi, dan punya rekam jejak karier yang matang berhasil mencuri perhatian banyak orang. Meskipun bukan berasal dari dunia hiburan, Rully Anggi Akbar menunjukkan kualitas yang sangat berkelas: ia adalah akademisi, praktisi pariwisata, dan entrepreneur yang telah menekuni berbagai bidang.

Profil Rully Anggi Akbar Suami Boiyen

Rully Anggi Akbar, yang akrab dengan panggilan "Ezel", lahir pada 7 Agustus 1991. Dia berada di usia sekitar 34 tahun saat berita pernikahannya dengan Boiyen viral di media. Agamanya adalah Islam.

Apakah Trauma Bullying Bisa Sembuh?

Meski kini namanya semakin naik daun, Rully dikenal menjaga kehidupan pribadinya cukup privat. Akun Instagram-nya @rullyanggiakbar sebagian besar diisi dengan foto-foto perjalanan, dokumen akademis, dan momen sederhana — bukan sekadar sorotan glamor selebriti.

Pendidikan Akademik

Salah satu aspek yang paling menonjol dari profil Rully Anggi Akbar (suami Boiyen) adalah latar belakang pendidikannya yang kuat di dunia pariwisata:

Masih Terpukul, Boiyen: Dengar Kakak Meninggal Tertabrak Kereta seperti Tersambar Geledek

Ia menyandang gelar Dr. Rully Anggi Akbar, menunjukkan bahwa ia telah menyelesaikan pendidikan doktoral.
Gelar akademis tambahan yang dimilikinya adalah S.ST.Par. dan M.MPar., menunjukkan spesialisasi di bidang pariwisata.
Ia menempuh pendidikan doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM), di mana ia meneliti kajian pariwisata.
Sebelumnya, Rully meraih Magister Pariwisata dan Sarjana di perguruan tinggi pariwisata (AMPTA) — menunjukkan konsistensi minatnya di sektor pariwisata.

Karier Profesional: Akademisi, Praktisi, dan Pengusaha

Profil Rully Anggi Akbar (suami Boiyen) tidak hanya sebatas akademisi. Karier profesionalnya sangat beragam, mencakup peran sebagai pengajar, praktisi pariwisata, dan pengusaha.

Dosen / Akademisi

Rully tercatat sebagai dosen tetap di Politeknik Sahid Jakarta.

Selain itu, ia juga menjadi dosen tamu di beberapa universitas, membagikan wawasan pariwisata kepada generasi muda.

Entrepreneur Pariwisata

Ia aktif dalam dunia wirausaha, khususnya di industri pariwisata dan food & beverage (F&B).

Rully memiliki usaha di sektor restoran serta travel.

Selain itu, ia menjadi konsultan restoran dan juga pendiri CV (perusahaan) yang terhubung dengan sektor pariwisata, menegaskan perannya sebagai penggerak usaha wisata.

Traveler Aktif

Hobi traveling menjadi bagian penting dari profil Rully. Dia kerap memamerkan foto perjalanan ke berbagai destinasi, baik di Indonesia maupun luar negeri.

Tujuan perjalanan Rully cukup beragam: dari negara-negara Asia Selatan, Eropa, hingga destinasi unik pariwisata lainnya, menunjukkan bahwa ia tidak hanya mencintai penelitian pariwisata secara akademis, tetapi juga menjalaninya secara praktis.

Kehidupan Bersama Boiyen

Profil Rully Anggi Akbar suami Boiyen semakin ramai dibicarakan setelah foto-foto prewedding Boiyen bersama dirinya viral di media sosial. Mereka melakukan sesi prewedding di Yogyakarta, dengan latar Malioboro, pasar tradisional, dan sudut kota yang sangat “kampung”, menampilkan sisi hangat dan sederhana dari hubungan mereka.

Keduanya terlihat sangat kontras namun serasi: Boiyen mengenakan gaun putih dan veil, sementara Rully memakai setelan jas hitam. Dalam wawancara dan laporan media, Boiyen menuliskan caption manis:

“Asmara di Jogja, dari keseruan prewedding @boiyenpesek & @rullyanggiakbar.”

Pernikahan resmi mereka juga menjadi sorotan. Detail maskawin pun menjadi bahan pembicaraan: Boiyen mendapat perhiasan emas dan sejumlah uang tunai.

Itulah penjelasan profil Rully Anggi Akbar suami Boiyen menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang matang, berprestasi, dan relevan di bidang pariwisata dan akademik. Ia bukan hanya pendamping Boiyen dalam kehidupan pribadi, tetapi juga figur berdaya yang punya visi besar dalam pariwisata dan pengembangan usaha.

Editor: Komaruddin Bagja